digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Iqbal Baehaqi
PUBLIC didi kusnendi

Pembangunan terowongan (tunnel) 1 jalan tol Cisumdawu menyebabkan turunnya tutupan vegetasi dan meningkatnya kelerengan lahan, sehingga potensi erosi dan tanah longsor meningkat. Penelitian ini bertujuan menentukan potensi laju erosi, laju erosi yang dapat ditoleransi, serta mitigasi dengan upaya konservasi lahan untuk menjaga infrastruktur tunnel 1 dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Lokasi penelitian dilakukan pada area di atas tunnel 1 jalan tol Cisumdawu dengan tutupan lahan, 2 lahan miring terbuka inlet dan outlet, serta 1 lahan tengah. Potensi laju erosi ditentukan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation). Pengambilan sampel kelerengan dilakukan dengan purposive sampling dan sampel tanah dengan simple random sampling. Setelah ditentukan faktor-faktor penentu laju erosi, hasil penelitian menunjukan laju erosi (A) dan Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada lahan miring inlet adalah 2.597,16 ton/ha/tahun (Sangat Berat), lahan miring outlet 2.899,58 ton/ha/tahun (Sangat Berat), dan lahan tengah 1.067,43 (Sangat Berat). Laju erosi yang dapat ditoleransi pada lahan miring inlet adalah 21,73 ton/ha/tahun, lahan miring outlet 17,38 ton/ha/tahun, dan lahan tengah 28,36 ton/ha/tahun. Upaya mitigasi berupa tindakan konservasi pada lahan miring inlet dan outlet dilakukan dengan mengubah upaya konservasi lahan (P) teras bangku sedang bernilai (0,15) menjadi teras bangku baik (0,04), upaya pengelolaan tanaman (C) tidak ada (0,95) menjadi ditanami perumputan tutupan sebagian dengan bantuan blanket dan hydroseeding (0,01), sehingga menurunkan laju erosi menjadi 14,5 ton/ha/tahun pada lahan miring inlet dan 16,27 ton/ha/tahun pada lahan miring outlet, dengan TBE (sangat ringan) dan (ringan). Pada lahan tengah mengubah nilai faktor (C) perladangan (0,4) menjadi hutan lahan kering campuran (0,01) dapat menurunkan laju erosi menjadi 26,68 ton/ha/tahun (rendah).