Salah satu cara menanggulangi kerugian finansial akibat bencana alam adalah
dengan menggunakan asuransi. Dalam industri asuransi bencana alam, Catastrophe
Bond (CAT-Bond) dapat digunakan sebagai alternatif dalam menanggulangi
risiko kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam. CAT-Bond melibatkan tiga
pihak, yaitu: perusahaan asuransi/reasuransi; Special Purpose Vehicle (SPV);
dan investor. Pada Tugas Akhir ini, penulis melakukan analisis penentuan premi
obligasi bencana alam menggunakan Teori Nilai Ekstrem dengan pendekatan
metode Peaks Over Threshold (POT). Didapati bahwa metode POT lebih efektif
dalam memodelkan nilai ekstrem dibandingkan dengan metode Block Maxima.
Berdasarkan pendekatan POT, ekses dari data yang melebihi suatu threshold
u tertentu diasumsikan berdistribusi Generalized Pareto (GPD) dengan shape
parameter dan scale parameter . Formulasi premi obligasi bencana alam
berupa financial loss premium principle diperoleh dari suatu studi yang membahas
penentuan premi obligasi dengan mempertimbangkan financial market berupa
S&P500. Metodologi Extreme Value Theory diaplikasikan pada data curah hujan
di kota Healesville, Australia. Diperoleh bahwa untuk threshold u = 0:975,
taksiran parameter ^ = ????0:136463 dan ^ = 0:314456 dengan l = 3:279334.
Lalu dilakukan penentuan nilai trigger serta analisis premi obligasi bencana alam
berdasarkan nilai trigger yang telah dipilih, yang kemudian dikelompokkan ke
dalam dua kasus, yaitu kasus bagi investor risk-averse dan investor risk-lover.