digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu cara menanggulangi kerugian finansial akibat bencana alam adalah dengan menggunakan asuransi. Dalam industri asuransi bencana alam, Catastrophe Bond (CAT-Bond) dapat digunakan sebagai alternatif dalam menanggulangi risiko kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam. CAT-Bond melibatkan tiga pihak, yaitu: perusahaan asuransi/reasuransi; Special Purpose Vehicle (SPV); dan investor. Pada Tugas Akhir ini, penulis melakukan analisis penentuan premi obligasi bencana alam menggunakan Teori Nilai Ekstrem dengan pendekatan metode Peaks Over Threshold (POT). Didapati bahwa metode POT lebih efektif dalam memodelkan nilai ekstrem dibandingkan dengan metode Block Maxima. Berdasarkan pendekatan POT, ekses dari data yang melebihi suatu threshold u tertentu diasumsikan berdistribusi Generalized Pareto (GPD) dengan shape parameter dan scale parameter . Formulasi premi obligasi bencana alam berupa financial loss premium principle diperoleh dari suatu studi yang membahas penentuan premi obligasi dengan mempertimbangkan financial market berupa S&P500. Metodologi Extreme Value Theory diaplikasikan pada data curah hujan di kota Healesville, Australia. Diperoleh bahwa untuk threshold u = 0:975, taksiran parameter ^ = ????0:136463 dan ^ = 0:314456 dengan l = 3:279334. Lalu dilakukan penentuan nilai trigger serta analisis premi obligasi bencana alam berdasarkan nilai trigger yang telah dipilih, yang kemudian dikelompokkan ke dalam dua kasus, yaitu kasus bagi investor risk-averse dan investor risk-lover.