ABSTRAK Sophie Shakina
PUBLIC 
COVER Sophie Shakina
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Sophie Shakina
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sophie Shakina
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sophie Shakina
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sophie Shakina
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Sophie Shakina
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Sophie Shakina
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Posisi Indonesia yang berada pada titik pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu
lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik menyebabkan
terbentuknya rangkaian gunung api di sekitarnya. Gunung Merapi merupakan
gunung api teraktif di Indonesia yang dikelilingi pemukiman padat penduduk
dengan Yogyakarta sebagai kota terdekat yang hanya berjarak kurang dari 30 km
dari puncak. Kondisi tersebut menjadikan Gunung Merapi sebagai gunung yang
sangat berbahaya dan masuk ke dalam daftar 16 gunung paling berbahaya di dunia
berdasarkan keputusan The International Association of Volcanology and
Chemistry of Earth’s Interior (IAVCEI). Oleh karena itu penelitian struktur bawah
permukaan, terutama struktur sumber magma penting dilakukan untuk memahami
karakteristik Gunung Merapi. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah
metode gayaberat yang bertujuan untuk memodelkan struktur sumber magma di
bawah permukaan Gunung Merapi. Data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa peta anomali Bouguer lengkap cetak Gunung Merapi hasil pengukuran
gayaberat tahun 2013. Peta tersebut diubah menjadi peta anomali Bouguer lengkap
digital agar dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut. Kemudian dilakukan proses
pemisahan anomali regional dan residual menggunakan metode moving average
dan polinomial orde dua. Pemodelan ke depan 2,5D menggunakan software
ModelVision dengan berdasarkan informasi geologi dengan nilai background
density sebesar 2,67 g/cc. Hasil pemodelan yang diperoleh memperlihatkan adanya
sumber magma basaltik andesit dua kantong. Lapisan penyusun bawah permukaan
Gunung Merapi dari tua ke muda yakni aliran lava Merapi tua, endapan lahar dan
guguran piroklastik, endapan jatuhan piroklastik, aliran lava muda (Post-SommaMerapi), serta guguran piroklastik dan endapan lahar terbaru dan paling historis.
Pada bagian selatan diperkirakan terdapat Formasi Sentolo. Dijumpai Sesar
Kukusan berupa sesar normal pada bagian selatan dan timur penampang. Terdapat
perbedaan pada model yang diperoleh dari kedua metode yang digunakan yakni
pada kedalaman kantong magma, diameter kantong magma, distribusi lapisan,
kedalaman lapisan dan ketebalan lapisan rata-rata penyusun bawah permukaan
Gunung Merapi.