digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tingkat persentase pelayanan penyediaan air minum di wilayah perencanaan yakni Kabupaten Cianjur, khususnya wilayah pelayanan cabang Cianjur Kota yang meliputi Kecamatan Cianjur, Karangtengah, dan Cugenang secara umum masih rendah. Hal ini salah satunya disebabkan karena kapasitas eksisting dan potensial tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan air minum. Berdasarkan data PDAM Tirta Mukti, hingga tahun 2019 persentase pelayanan air minum PDAM Tirta Mukti mencapai 67,98%, sedangkan target pelayanan air minum untuk Kabupaten Cianjur berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang dan RPJMD Kabupaten Cianjur setidaknya harus mencapai 80% hingga tahun 2031. Dalam memenuhi target pelayanan air minum, PDAM Tirta Mukti berencana membangun Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Cibeureum dan memanfaatkan air Sungai Cianjur Leutik sebagai sumber air baku dengan debit andalan 0,603 m3/s dengan wilayah pelayanan Kecamatan Cugenang, Cianjur dan Karangtengah. Periode perencanaan IPAM Cibeureum ini adalah 20 tahun hingga tahun 2039. Berdasarkan target pengembangan pelayanan PDAM Tirta Mukti, diproyeksikan target pelayanan meningkat hingga 20% dalam waktu 20 tahun kedepan, sehingga persentase target pelayanan untuk wilayah pelayanan IPAM Cibeureum pun sebesar 20%. Berdasarkan analisis, pada tahun 2039 kebutuhan air mencapai 225 LPS. Hasil analisis kualitas air menunjukkan parameter kekeruhan, warna, zat organik, dan deterjen tidak memenuhi standar kualitas air minum Peraturan Menteri Kesehatan No.492 Tahun 2010. Berdasarkan parameter tersebut, maka proses pengolahan yang digunakan adalah unit penyaring, unit prasedimentasi, pembubuhan karbon aktif, koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan penggunaan saringan pasir cepat untuk mencapai kualitas air minum sesuai standar baku mutu. Penanganan lumpur digunakan gravity thickener dan belt filter press.