digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mariah Bening 15715020
PUBLIC Asep Kusmana

PDAM Tirta Asasta adalah perusahaan penyedia air minum di Kota Depok. Pada tahun 2017, menurut data dari bidang pemasaran PDAM Tirta Asasta, tercatat 64010 Sambungan Langsung yang sudah terlayani suplai air bersih dari PDAM Trita Asasta. Jumlah Sambungan Langsung tersebut mencakup 16,39% dari populasi Kota Depok yang berjumlah 2.257.414 jiwa. Persentase tersebut masih jauh dari angka target akses universal dimana dalam program akses universal ditargetkan untuk jaringan perpipaan nasional sebesar 60% (Rencana Strategis BPPSPAM 2018-2022). Dalam pengembangannya, PDAM Tirta Asasta merencanakan adanya penambahan kapasitas termasuk di IPA Legong. Dengan debit eksisting 620 liter/det PDAM Tirta Asasta berencana akan menambah kapasitas IPA Legong menjadi 1290 l/det pada tahun 2020 dan menambah izin debit air baku dari Sungai Ciliwung untuk pengembangan selanjutnya menjadi 2000 l/detik. Sehingga perancangan ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan izin air baku dengan menambah IPA baru kapasitas 710 l/det. Berdasarkan hasil uji kualitas air baku, parameter yang perlu diolah untuk mencapai standar kualitas air minum adalah kekeruhan, BOD, COD, Methylene Blue Active Substances (MBAS), H2S, fecal coliform, dan total coliform. Rencana pengolahan yang dilakukan adalah dengan sistem konvensional yaitu koagulasi-flokulasi-sedimentasi, filtrasi dan disinfeksi. Kemudian dilakukan pemilihan alternatif untuk unit pengendap dengan pilihan alternatif yaitu bak horizontal dengan alat pengendap, upflow clarifier, dan bak flokulasi-sedimentasi. Didapatkan alternatif terpilih menggunakan bak horizontal dengan tambahan alat pengendap. Pemilihan alternatif juga dilakukan untuk 3 tipe alat pengendap, yaitu plat pengendap, tabung pengendap dengan bentuk heksagonal dan tabung pengendap berbentuk chevron. Untuk media pengendap didapatkan untuk alternatif terpilih yaitu dengan menggunakan tabung bentuk heksagonal. Untuk tipe unit pengolahan prinsip yang digunakan menggunakan prinsip hidrolis, yaitu untuk unit koagulasi dengan weir mixer, unit flokulasi dengan bak vertikal bersekat, unit sedimentasi dengan bak dan tube settler, serta unit filtrasi dengan saringan pasir cepat dan disinfeksi melalui pembubuhan dengan terjunan menggunakan disinfektan berupa kaporit.