digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cekungan Khmer terletak di lepas pantai negara Kamboja dengan letak koordinat UTM 143525-355000E dan 973900-1247500N, zona 48N (102E-108E). Cekungan Khmer merupakan cekungan migas potensial dengan tatanan struktur kompleks. Adanya data bawah permukaan berupa penampang seismik 2D (314 lintasan) dan data sumur pemboran (9 sumur) memungkinkan untuk dilakukan studi dalam rangka memahami tatanan tektonik pada proses pembentukan cekungan dan memahami tatanan stratigrafi pengisi cekungan. Studi geologi regional menghasilkan rumusan penelitian bahwa Cekungan Khmer terbentuk sebagai manifestasi sesar mendatar regional, terbentuk pada sistem pullapart dengan geometri yang mencirikan bentukan cekungan rift. Kemudian pola pengendapan sedimen dikontrol oleh struktur sesar normal pada fase syn-rift. Pada fase post-rift, sesar normal berhenti tumbuh, pola pengendapan dikontrol oleh pembebanan dan topografi. Untuk membuktikan rumusan tersebut dilakukan penelitian yang dimulai dengan interpretasi struktur dan horizon berdasarkan data log. Hasil interpretasi tersebut diolah menjadi peta struktur kedalaman dan peta isopah. Kemudian dengan mempelajari pola penebalan dan penipisan yang divalidasi dengan restorasi penampang dijadikan acuan untuk menganalisa mekanisme pembentukan cekungan. Berdasarkan interpretasi seismik, daerah penelitian dibagi menjadi 10 horizon: batuan dasar, S2, S3, S4, S5, S6, S7, S8, S9, S10. Pola struktur pada Cekungan Khmer memiliki arah relatif utara-selatan. Sesar normal merupakan struktur utama pada daerah penelitian, menjadi batas barat-timur cekungan dan mengontrol sedimentasi syn-rift. Sesar geser aktif setelah sesar normal berhenti tumbuh atau setelah periode syn-rift selesai. Keberadaan sesar geser dicirikan oleh pola struktur negative flower. Cekungan Khmer memperlihatkan geometri rhomboidal half-graben, memiliki depocenter dengan ketebalan lebih dari 6 km, memiliki geometri asimetri dengan lebar cekungan maksimal +30 km. Hasil restorasi penampang memperlihatkan cekungan mengalami dua jenis deformasi, yaitu deformasi ekstensional (S2) dan deformasi shortening (S3-S10). Tatanan tektonik Tersier Cekungan Khmer dibagi kedalam 4 periode, yaitu: periode syn-rift (S2), periode post-rift awal (S3-S4), periode post-rift tengah (S5- S8) dan periode post-rift akhir (S9-S10).