COVER Dimas Lanang Bayushakti
PUBLIC tuti yulia BAB 1 Dimas Lanang Bayushakti
PUBLIC tuti yulia BAB 2 Dimas Lanang Bayushakti
PUBLIC tuti yulia BAB 3 Dimas Lanang Bayushakti
PUBLIC tuti yulia BAB 3 Dimas Lanang Bayushakti
PUBLIC tuti yulia BAB 3 Dimas Lanang Bayushakti
PUBLIC tuti yulia BAB 3 Dimas Lanang Bayushakti
PUBLIC tuti yulia BAB 3 Dimas Lanang Bayushakti
PUBLIC tuti yulia BAB 4 Dimas Lanang Bayushakti
PUBLIC tuti yulia BAB 4 Dimas Lanang Bayushakti
PUBLIC tuti yulia BAB 4 Dimas Lanang Bayushakti
PUBLIC tuti yulia BAB 4 Dimas Lanang Bayushakti
PUBLIC tuti yulia BAB 5 Dimas Lanang Bayushakti
PUBLIC tuti yulia PUSTAKA Dimas Lanang Bayushakti
PUBLIC tuti yulia
Cekungan Khmer terletak di lepas pantai negara Kamboja dengan letak koordinat
UTM 143525-355000E dan 973900-1247500N, zona 48N (102E-108E).
Cekungan Khmer merupakan cekungan migas potensial dengan tatanan struktur
kompleks. Adanya data bawah permukaan berupa penampang seismik 2D (314
lintasan) dan data sumur pemboran (9 sumur) memungkinkan untuk dilakukan
studi dalam rangka memahami tatanan tektonik pada proses pembentukan
cekungan dan memahami tatanan stratigrafi pengisi cekungan.
Studi geologi regional menghasilkan rumusan penelitian bahwa Cekungan Khmer
terbentuk sebagai manifestasi sesar mendatar regional, terbentuk pada sistem pullapart
dengan geometri yang mencirikan bentukan cekungan rift. Kemudian pola
pengendapan sedimen dikontrol oleh struktur sesar normal pada fase syn-rift. Pada
fase post-rift, sesar normal berhenti tumbuh, pola pengendapan dikontrol oleh
pembebanan dan topografi. Untuk membuktikan rumusan tersebut dilakukan
penelitian yang dimulai dengan interpretasi struktur dan horizon berdasarkan data
log. Hasil interpretasi tersebut diolah menjadi peta struktur kedalaman dan peta
isopah. Kemudian dengan mempelajari pola penebalan dan penipisan yang
divalidasi dengan restorasi penampang dijadikan acuan untuk menganalisa
mekanisme pembentukan cekungan.
Berdasarkan interpretasi seismik, daerah penelitian dibagi menjadi 10 horizon:
batuan dasar, S2, S3, S4, S5, S6, S7, S8, S9, S10. Pola struktur pada Cekungan
Khmer memiliki arah relatif utara-selatan. Sesar normal merupakan struktur
utama pada daerah penelitian, menjadi batas barat-timur cekungan dan
mengontrol sedimentasi syn-rift. Sesar geser aktif setelah sesar normal berhenti
tumbuh atau setelah periode syn-rift selesai. Keberadaan sesar geser dicirikan oleh
pola struktur negative flower.
Cekungan Khmer memperlihatkan geometri rhomboidal half-graben, memiliki
depocenter dengan ketebalan lebih dari 6 km, memiliki geometri asimetri dengan
lebar cekungan maksimal +30 km. Hasil restorasi penampang memperlihatkan
cekungan mengalami dua jenis deformasi, yaitu deformasi ekstensional (S2) dan
deformasi shortening (S3-S10).
Tatanan tektonik Tersier Cekungan Khmer dibagi kedalam 4 periode, yaitu:
periode syn-rift (S2), periode post-rift awal (S3-S4), periode post-rift tengah (S5-
S8) dan periode post-rift akhir (S9-S10).