BAB 1 FEBRIANTO EDY PRATAMA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 FEBRIANTO EDY PRATAMA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 FEBRIANTO EDY PRATAMA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 FEBRIANTO EDY PRATAMA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 FEBRIANTO EDY PRATAMA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Penilaian keselamatan adalah prosedur yang sangat penting dalam pengembangan
pesawat terbang, termasuk pesawat WiSE-8 yang saat ini dikembangkan oleh Program
Studi Aeronotika dan Astronotika ITB bersama BPPT. Proses penilaian keselamatan ini
harus mampu mengevaluasi fungsi dan sistem pada pesawat WiSE-8 untuk memastikan
semua resiko kegagalan yang mungkin terjadi telah dipertimbangkan. Proses penilaian
keselamatan pada pesawat WiSE-8 telah dilakukan, tetapi masih terdapat beberapa
kekurangan pada prosedur pelaksanaannya.
Dalam penelitian ini dilakukan studi literatur untuk melengkapi kekurangan pada
prosedur penilaian keselamatan yang telah dilakukan. Penyempurnaan yang dilakukan
yaitu membuat metode untuk mengidentifikasi fungsi, membuat metode untuk
mengidentifikasi modus kegagalan, memasukkan hasil identifikasi modus kegagalan pada
proses Functional Hazard Assessment (FHA), serta melaksanakan proses System Safety
Assessment (SSA).
Setelah disempurnakan, prosedur penilaian keselamatan diterapkan pada pesawat WiSE-8
kemudian proses penerapan beserta hasil penerapannya dianalisis. Penerapan
penyempurnaan prosedur penilaian keselamatan pada pesawat WiSE-8 berhasil
mengidentifikasi fungsi yang lebih banyak pada proses FHA dibandingkan hasil
penerapan sebelumnya. Karena proses FHA menghasilkan lebih banyak fungsi pesawat
WiSE-8, sistem pesawat yang dianalisis pada proses Preliminary System Safety
Assessment (PSSA) juga lebih banyak dibandingkan penerapan PSSA sebelumnya.
Sayangnya, data sistem pesawat WiSE-8 untuk proses System Safety Assessment (SSA)
belum tersedia, sehingga proses SSA dilaksanakan dengan menggunakan data hipotetis.