digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Alvin Qadri Keswani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Alvin Qadri Keswani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Alvin Qadri Keswani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Alvin Qadri Keswani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Alvin Qadri Keswani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui hubungan dari angka iodium dan angka penyabunan dari minyak nabati murni atau pure plant oil (PPO) dengan prestasi dan emisi gas buang motor diesel injeksi langsung. Angka iodium adalah nilai yang menyatakan banyaknya ikatan jenuh dan ikatan tidak jenuh pada bahan bakar trigliserida. Angka penyabunan adalah nilai yang menyatakan berat rata-rata molekul atau dapat juga menyatakan panjang rantai karbon pada bahan bakar trigliserida. Pengujian dilakukan dengan mengkopel motor diesel dengan dinamometer. Pengujian prestasi dilakukan dengan membebani motor diesel pada posisi full throttle sehingga didapatkan angka torsi maksimum. Bahan bakar yang mempunyai angka iodium yang sangat tinggi minyak kedelai (140,1) dan sangat rendah minyak kelapa (10,199) mempunyai torsi maksimum jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan bahan bakar solar, sedangkan minyak sawit dengan angka iodium (62,25) mempunyai torsi maksimum yang sedikit lebih rendah jika dibandingkan denga bahan bakar solar. Begitu juga dengan perbandingan daya, efisiensi, dan bsfc mempunyai kecendrungan yang sama. Kenaikan angka iodium (yang berarti semakin banyak kandungan ikatan ganda pada PPO) mengakibatkan FVC, BSFC, BSEC, Total HC, CO dan CO2 meningkat sedangkan efisiensi termal dan oksigen menurun. Penurunan angka penyabunan (yang berarti semakin besar berat molekul rata-rata atau semakin panjang rantai karbon pada PPO) mengakibatkan FVC, BSFC, BSEC, Total HC, CO dan CO2 menurun sedangkan Efisiensi Termal dan oksigen meningkat. Untuk emisi CO dan CO2 dipengaruhi oleh angka penyabunan yang terdapat pada bahan bakar tersebut. Semakin tinggi angka penyabunan, maka emisi CO dan CO2 akan semakin tinggi.