digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 1 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 2 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 3 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 3 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 4 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 4 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 4 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 4 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 4 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 4 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 5 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 5 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 5 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 5 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 5 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

BAB 6 HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

PUSTAKA HIKHMADHAN GULTAF
PUBLIC tuti yulia

Sesar Grindulu merupakan salah satu segmen sesar aktif yang berpotensi menimbulkan gempa bumi. Kelurusan Sesar Grindulu membentang dari arah baratdaya (BD) yaitu di kota Pacitan hingga ke arah timurlaut (TL) di kota Tegalombo. Analisa tegasan dan kinematik Sesar Grindulu adalah dengan cara melakukan inversi tegasan data sesar sebagai data utama. Data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data anomali bouger yang merupakan data sekunder, digunakan untuk membangun model 3D permukaan batuan dasar (top basement) di daerah penelitian dan sekitarnya guna menginterpretasi kelurusan struktur bawah permukaan. Data primer diantaranya data sesar, kekar, lipatan, zona shear (shear zones), kelurusan morfologi (lineament), kedudukan lapisan batuan, dan deskripsi litologi. Data sesar (fault slip) yang merupakan data utama yang digunakan untuk inversi tegasan terdiri dari data jurus (strike) dan kemiringan (dip) bidang sesar, serta nilai rake yang menunjukkan pergerakan sesar. Inversi tegasan menggunakan Metoda Pembaharuan Dihedral Tegak Lurus (MPDTL) dan Metoda Optimisasi Rotasional (MOR) yang dikembangkan oleh Delvaux dan Sperner (2003) dan menggunakan perangkat lunak Win Tensor 4.0.4. yang diciptakan dan dikembangkan oleh Delvaux sejak tahun 1993 hingga sekarang. Hasil analisa inversi tegasan menunjukkan urutan 5 orientasi sumbu pemanjangan dalam satu peristiwa deformasi neotektonik, yaitu Fase 1, orientasi sumbu ii pemanjangan selatan-baratdaya (SBD) – baratlaut-barat (UTL); Fase 2, orientasi sumbu pemanjangan baratdaya (BD) – timurlaut (TL); Fase 3, orientasi sumbu pemanjangan baratlaut-barat (BLB) – timurlaut-timur (TLT); Fase 4, orientasi sumbu pemanjangan barat (B) – timur (T); Fase 5, orientasi sumbu pemanjangan tenggara-timur (SBD) – baratlaut-barat (BLB). Sesar Grindulu merupakan sesar mengiri yang terbentuk dengan sumbu pemanjangan B – T (F4), rezim tegasan pure strike – slip dengan sumbu pemendekan maksimum (P) 49o/N016oE dan sumbu pemanjangan maksimum (T) 07o/N275oE. Kemudian rezim tegasan berubah menjadi transtensif (transtensive) pada Fase kelima (F5) dengan orientasi sumbu pemanjangan TGT - BLB. Saat ini Sesar Grindulu merupakan sesar mengiri turun dengan rezim tegasan transtensif. Berdasarkan model 3D top basement terlihat kelurusan struktur dengan arah timurlaut (TL) – baratdaya (BD), kelurusan ini merupakan kelurusan Sesar Grindulu dan juga merupakan pola Pegunungan kompleks Meratus. Dengan demikian, Sesar Grindulu merupakan sesar yang terbentuk oleh reaktivasi dari sesar tua yang ada di batuan dasar.