Industri makanan dan minuman sedang berkembang pesat seiring waktu membagi
industri tersebut menjadi banyak sub-industri dan banyak varian produk yang tersedia untuk
dipilih oleh pasar. Industri ini memiliki hambatan paling rendah untuk di penetrasi dibandingkan
industri yang lain, oleh karena itu persaingan dalam industrinya sangat tinggi dikarenakan
tingginya permintaan dan persediaan.
Bola ubi adalah sebuah makanan tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Bola ubi
memiliki rasa yang unik, yaitu campuran manis dan gurihnya dengan tekstur yang gurih namun
kenya. Sebagai makanan tradisional, bola ubi relatif populer dibanding makanan tradisional
lainnya. Seiring waktu, banyak merek bermunculan yang menjual produk ini. Salah satunya yaitu
Yama. Yama pertama kali membuka tokonya pada bulan Februari 2018 di Taman Sari Food
Festival. Seiring berjalan waktu, penjualan Yama menunjukan sebuah penurunan. Merujuk ke
create, delivery, and capture metrics, Yama memiliki jika tidak sama, bahkan lebih dalam
membuat nilai dan diterimanya nilai itu di pelanggan. Satu-satunya perbedaan yaitu dalam
delivery metrics.
Walaupun secara kasat mata solusinya hanya memindahkan lokasi penjualan Yama, hal
tersebut tidak akan membuat perubahan yang substantif meningkatkan daya saing dalam jangka
waktu panjang. Berdasarkan analisis data, riset ini menemukan bahwa cara untuk bisa
meningkatkan daya saing tersebut yaitu dengan memposisikan Yama ke sebuah tujuan pasar
yang spesifik untuk memanfaatkan kurangnya fokus oleh pesaing
Perpustakaan Digital ITB