digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri makanan dan minuman sedang berkembang pesat seiring waktu membagi industri tersebut menjadi banyak sub-industri dan banyak varian produk yang tersedia untuk dipilih oleh pasar. Industri ini memiliki hambatan paling rendah untuk di penetrasi dibandingkan industri yang lain, oleh karena itu persaingan dalam industrinya sangat tinggi dikarenakan tingginya permintaan dan persediaan. Bola ubi adalah sebuah makanan tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Bola ubi memiliki rasa yang unik, yaitu campuran manis dan gurihnya dengan tekstur yang gurih namun kenya. Sebagai makanan tradisional, bola ubi relatif populer dibanding makanan tradisional lainnya. Seiring waktu, banyak merek bermunculan yang menjual produk ini. Salah satunya yaitu Yama. Yama pertama kali membuka tokonya pada bulan Februari 2018 di Taman Sari Food Festival. Seiring berjalan waktu, penjualan Yama menunjukan sebuah penurunan. Merujuk ke create, delivery, and capture metrics, Yama memiliki jika tidak sama, bahkan lebih dalam membuat nilai dan diterimanya nilai itu di pelanggan. Satu-satunya perbedaan yaitu dalam delivery metrics. Walaupun secara kasat mata solusinya hanya memindahkan lokasi penjualan Yama, hal tersebut tidak akan membuat perubahan yang substantif meningkatkan daya saing dalam jangka waktu panjang. Berdasarkan analisis data, riset ini menemukan bahwa cara untuk bisa meningkatkan daya saing tersebut yaitu dengan memposisikan Yama ke sebuah tujuan pasar yang spesifik untuk memanfaatkan kurangnya fokus oleh pesaing