COVER Yusuf Rahim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Yusuf Rahim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Yusuf Rahim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Yusuf Rahim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Yusuf Rahim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Yusuf Rahim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Yusuf Rahim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Energi panas bumi merupakan sumber energi terbaharui yang menjanjikan
untuk dijadikan energi listrik, terlebih lagi untuk Indonesia yang memiliki kurang
lebih sepertiga dari sumber daya yang ada di dunia, kurang lebih 276 lokasi
potensial untuk dijadikan PLTP. Akan tetapi banyak kendala yang menghalangi
keinginan pemerintah Indonesia untuk menjadikan energi panas bumi sebagai
primadona sumber energi bagi bangsa dan juga sebagai kebanggaan di mata
dunia. Selain masalah modal dan SDM, terdapat juga permasalahan teknis utama
yang menjadi permasalahan penting di dunia geothermal Indonesia, yaitu
permasalahan scaling, terbentuknya deposit material pada permukaan suatu
konstruksi.
Pada penelitian ini, dipilih kasus pembentukan scale pada separator PLTP
Dieng sebagai bahan penelitian dan scale separator menjadi sampel yang akan
diteliti. Penelitian ini dimulai dengan mengkarakterisasi sampel dengan
menggunakan kamera makro dan SEM untuk melihat morfologi dari sampel
sedangkan untuk mengetahui kandungan senyawa dan unsurnya maka dilakukan
karakterisasi XRD dan EDS. Setelah didapat hasil karakterisasinya kemudian
ditentukan H2O2, HNO3, dan HF sebagai pelarut yang akan dicoba untuk melihat
kelarutannya terhadap sampel scale. Penelitian ini juga ingin melihat pengaruh
variasi konsentrasi larutan, temperatur pelarutan, dan waktu pelarutan yang
dilakukan dalam keadaan statis. Selain uji kelarutan dalam keadaan statis, dilihat
juga pengaruh pemberian efek mekanik pada saat melakukan pelarutan dengan
cara melarutkan diatas magnetic stirer. korosfitas ketiga pelarut tersebut pada
baja karbon juga diuji.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya larutan HF yang dapat
melarutkan scale scara signifikan, didapat hingga 5,53% pengurangan berat pada
pengujian statis dan 14,18% pada pengujian dinamik. Hal ini cocok dengan hasil
karakterisasi EDS yang menunjukkan terdapat unsur Si dan O sebagai kandungan
utama dari scale. Meskipun hasil XRD yang didapat tidak menunjukkan terdapat
senyawa Silika (SiO2) yang dapat larut pada HF. Meskipun begitu, korosifitas HF
pada baja karbon masih terlalu tinggi yaitu mencapai 12,46mm/tahun. Sedangkan
H2O2 korosifitasnya paling kecil, yaitu hanya 0,55mm/tahun.
Kata Kunci: Scaling, pembangkit listri tenaga panasbumi (PLTP), H2O2, HNO3,
HF, korosi