Penelitian berjudul “Pemodelan Dinamika Pesawat Udara Su-30MK2 Menggunakan Aplikasi
Bantuan Digital Datcom” ini bertujuan untuk memprediksi karakteristik kestabilan Su-30MK2
dan membangun database koefisien aerodinamik menggunakan aplikasi Digital Datcom. Data
hasil penelitian ini selanjutnya akan digunakan untuk menyuplai simulasi yang dibangun oleh
rekan lain dalam studi ini.
Model dinamik Su-30MK2 dibentuk dari persamaan gerak pesawat udara yang dilinierisasi
dengan koefisien aerodinamika dan kestabilan yang dihasilkan dari aplikasi Digital Datcom.
Model pesawat dalam Digital Datcom merupakan model pendekatan dari pesawat yang
sesungguhnya, hal ini disebabkan karena banyaknya informasi teknis pesawat yang tidak dimiliki
serta metode dan penggunaan Digital Datcom yang terbatas. Pendekatan yang dilakukan berupa
penyederhanaan bentuk pesawat dan prediksi airfoil melalui proses iterasi yang dikomparasikan
dengan performa terbang referensi.
Untuk mengetahui tingkat akurasi dari data yang dihasilkan, perlu dilakukan validasi dengan
menggunakan beberapa fakta performa pesawat Su-30MK2 yang dimiliki. Referensi validasi
tersebut berupa kurva drag polar dan flight envelope Su-30MK2 yang kemudian dibandingkan
dengan performa terbang yang dibangun dari data prediksi Digital Datcom.
Dari hasil validasi didapatkan kurva drag polar yang memiliki tren mirip dengan referensi
namun terdapat sedikit selisih (eror). Begitu pula dengan validasi flight envelope, kurva batas
stall hasil analisis menunjukkan nilai kecepatan stall yang lebih besar dibandingkan referensi
walaupun memiliki tren yang mirip. Kurva absolute ceiling berhimpit dengan kurva referensi,
sedangkan kurva kecepatan maksimum masih memiliki eror namun dengan tren menyerupai
referensi, dengan sedikit perbedaan gradien pada ketinggian dibawah 8000 meter.
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan berkurangnya akurasi hasil analisis, yang pertama
adalah adanya keterbatasan dalam penggunaan Digital Datcom seperti keterbatasan pada rentang
kecepatan transonik, konfigurasi pesawat, dan metode yang terdapat di dalamnya. Kedua, tidak
tersedianya beberapa informasi yang dibutuhkan yaitu tipe airfoil, inersia, serta data performa
mesin pesawat. Hal tersebut diatasi dengan beberapa pendekatan yang bertujuan untuk menebak
informasi tersebut dengan seakurat mungkin untuk kemudian digunakan dalam analisis.