digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Irfan Diansya
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 1 Irfan Diansya
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 2 Irfan Diansya
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 3 Irfan Diansya
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 4 Irfan Diansya
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 5 Irfan Diansya
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 6 Irfan Diansya
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 6 Irfan Diansya
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 6 Irfan Diansya
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 6 Irfan Diansya
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

PUSTAKA Irfan Diansya
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Anak-anak di kawasan urban menjadi perhatian dan kekhawatiran masing-masing orang tua dari tindakan kejahatan dan kecelakaan. Hal ini terkait dengan keberadaan infrastruktur kota yang tidak layak untuk anak-anak. Maraknya tindakan kejahatan kekerasan terhadap anak, penculikan dan berbagai modus kejahatan lainnya (Noviana, 2015), membuat orang tua merasa tidak aman jika anaknya pergi kesekolah atau bermain diluar rumah tanpa pengawasan langsung. Sarana dan fasilitas yang berkaitan langsung dengan anak-anak sering kali jauh dari jangkauan mereka (Megasari, 2014). Hal ini terjadi hampir di semua masyarakat urban di seluruh Indonesia, khususnya di Kota Medan. Koridor jalan dan ruang terbuka di kota Medan jarang memberikan ruang kepada anak-anak untuk beraktivitas yang sesuai. Padahal, anak-anak sebagai salah satu tolok ukur tingginya kualitas livability di suatu kawasan urban, (Chawla, 1997) jika anak-anak dan penyandang disabilitas dapat beraktivitas dengan mudah, nyaman, selamat, aman, tanpa bantuan dari orang lain maka kualitas livability kawasan tersebut sangat baik dan otomatis orang dewasa dapat merasakan hal yang sama (Lynch, 1977). Lokasi perancangan di kawasan Pulo Brayan, kota Medan. Disana terdapat banyak sekolah dari tingkat TK sampai dengan SMA, sehingga setiap koridor jalan mempunyai intensitas yang tinggi dilalui oleh anak-anak. Tesis desain ini bermaksud untuk membuat model desain koridor jalan yang ramah terhadap anak dan menjamin keselamatan, keamanan anak-anak di jalan serta menyediakan ruang terbuka publik untuk mewadahi aktivitas anak-anak ketika bermain dan belajar. Metode desain yang dilakukan untuk mendapat hasil desain koridor jalan dan ruang terbuka publik yang ramah terhadap anak dengan kualitas baik dan rasional menggunakan the synoptic method (Shirvani, 1985; Lang,1994). Temuan yang dihasilkan untuk mendesain koridor jalan yang ramah anak harus menjadikan koridor jalan sebagai ruang publik. Aspek yang harus diperhatikan untuk menjadikan koridor jalan sebagai ruang publik yang ramah anak diantaranya keselamatan, menyenangkan, bisa digunakan sebagai ruang untuk menghabiskan waktu luang serta mempunyai keragaman hayati.