COVER Ridhiana Hayu Kartikawati
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Ridhiana Hayu Kartikawati
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Ridhiana Hayu Kartikawati
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Ridhiana Hayu Kartikawati
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Ridhiana Hayu Kartikawati
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Ridhiana Hayu Kartikawati
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Ridhiana Hayu Kartikawati
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Ridhiana Hayu Kartikawati
PUBLIC Alice Diniarti
Beberapa tempat di dunia dikenal memiliki kesan yang romantis, misalnya Menara
Eiffel di Paris atau Romantische Strasse di Jerman. Indonesia pun memiliki kota
yang dianggap romantis oleh masyarakatnya, salah satunya adalah Kota Bandung.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab tempat - tempat ini memiliki
kesan tersebut, terutama bila ditinjau dari segi lingkungan fisik spasialnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali komponen - komponen pembentuk kesan
tempat romantis dalam ruang - ruang publik terbuka di Kota Bandung dengan
metode grounded research. Sample diambil secara accidental dan dilakukan secara
online kualitatif melalui media sosial maupun aplikasi chatting dengan melibatkan
masyarakat yang pernah berkunjung maupun berdomisili di Kota Bandung. Dari
analisis data teks, ditemukan enam ruang publik terbuka yang dianggap paling
romantis di Kota Bandung, serta sembilan komponen lingkungan fisik-spasial
pembentuk kesan tempat romantis tersebut. Enam tempat tersebut adalah Koridor
Jalan Braga, Taman Balaikota, Kawasan Dago Pakar, Bukit Moko, Taman Hutan
Raya, dan Alun Alun Bandung. Adapun sembilan komponen pembentuk kesan
tempat romantis berdasarkan lingkungan fisik-spasialnya meliputi: (1) daya tarik
view atau fascination , (2) keberadaan spot yang tenang atau tranquility, (3) iklim
sejuk atau cool temperature, (4) suasana yang berbeda dari keseharian atau being
away, (5) permainan pencahayaan buatan atau dynamic lighting, (6) unsur alami
atau natural setting, (7) keberadaan fasilitas penunjang atau supporting facility, (8)
keberadaan area duduk atau sitting space, dan (9) keunikan desain atau uniqueness.
Hasil dari penelitian ini masih berupa hipotesis sehingga membuka peluang untuk
dilakukan penelitian lain yang sejenis atau penelitian dengan variabel yang lebih
terukur.