digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Raisa Nur Imanda
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Raisa Nur Imanda
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Raisa Nur Imanda
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Raisa Nur Imanda
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Raisa Nur Imanda
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Raisa Nur Imanda
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Raisa Nur Imanda
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Raisa Nur Imanda
PUBLIC Alice Diniarti

Kawasan Pariwisata Terpadu Mandalika Resort, sebagai salah satu dari 10 kawasan strategis pariwisata nasional, merupakan pengembangan pariwisata terpadu seluas lebih dari 1.000 hektarKawasan Kuta – Mandalika merupakan salah satu distrik pengembangan dalam Kawasan Pariwisata Terpadu Mandalika dengan luas sekitar 100 Ha. Dalam distrik tersebut, telah berkembang lama permukiman lokal desa Kuta. Pengembangan Kawasan Pariwisata Terpadu Mandalika Resort akan memberikan dampak terhadap perkembangan maupun kehidupan sosial masyarakat Desa Kuta. Salah satu yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak kegiatan pariwisata terhadap kawasan diantaranya dengan penguatan identitas kawasan melalui pendekatan sense of place. Dalam konteks pariwisata, identitas kawasan (place identity) dapat membantu menarik minat wisatawan untuk datang dan investor untuk berinvestasi, mempengaruhi dukungan masyarakat lokal terhadap kegiatan pariwisata, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap lingkungan alami. Saat ini belum ada belum ada sebuah Panduan Perancangan Kawasan (Urban Design Guidelines)untuk kawasan pariwisata Kuta-Mandalika, Lombok Tengah, NTB yang mempertimbangkan penguatan identitas kawasan (place identity) melalui pendekatan makna tempat (sense of place). Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun Panduan Perancangan Kawasan (Urban Design Guidelines) untuk kawasan Kuta – Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat berdasarkan pertimbangan penguatan identitas kawasanmelalui pendekatan makna tempat (sense of place). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat eksploratif, dengan metode analisis deskriptif deduktif. Penyusunan Panduan Perancangan Kawasan Kuta – Mandalika didasari darihasilperumusan prinsip normatif pengendalian perancangan kawasan pariwisata pesisir dengan pendekatan sense of place yang terdiri dari komponen dan kriteria pengendalian perancangan, kajian kebudayaan Lombok dan potensinya dalam membentuk identitas kawasan, kajian rencana pengembangan kawasan Mandalika dan karakteristik fisik kawasan penelitian. Perumusan pedoman pengendalian perancangan kawasan Kuta-Mandalika Lombok dilakukan dengan terlebih dahulu menjabarkan visi pengembangan, ii strategi dan konsep perancangan. Pedoman pengendalian perancangannya disusun berdasarkan aspek-aspek yang akan dikendalikan yang mengacu kepada komponen dan kriteria pengendalian perancangan. Hasil dari penelitian ini adalah berupa Panduan Perancangan Kawasan Kuta – Mandalika Lombok terutama dalam kaitannya membentuk identitas kawasan melalui pendekatan sense of place, dimana aspek yang dikendalikan adalah terkait zona dan guna lahan, aktivitas pada ruang publik, jalan, perabot jalan, penanda, dan bangunan.