COVER Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti BAB 7 Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Hari Hajaruddin Siregar
PUBLIC Alice Diniarti
Latar belakang sejarah yang kuat dan perbedaan budaya di setiap kota maupun
daerah di Indonesia dapat menjadi elemen atau nilai tambah yang sangat
potensial yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar pengembangan ruang-ruang
terbuka publik tersebut ke arah yang lebih baik. Eksistensi dari bangunanbangunan
ini dapat menjadi efek positif yang dapat memberikan energi positif
terhadap ruang-ruang terbuka publik yang dibentuknya (Samadi, Bakri, &
Azhari, 2012). Ruang publik yang hidup dan aktif berada di antara bangunan
(Gehl, 1987). Sebagai kota besar dan memiliki keberagaman etnis dan budaya,
Medan belum memiliki ruang terbuka publik yang nyaman digunakan oleh
wisatawan untuk mempelajari sejarah kota dan juga sebagai tempat berinteraksi.
Dalam tesis ini, kajian difokuskan terhadap pengaruh keberagaman budaya
dalam membentuk genius loci sebuah kawasan ruang terbuka dan pengaruhnya
dalam membentuk ruang publik. Dengan mengadopsi metode yang telah
dilakukan oleh Norberg-Schultz dalam menelusuri spirirt of place dan genius
loci, maka dilakukan penelusuran sejarah kawasan. Dikaitkan dengan fenomenafenomena
yang terjadi di lapangan ditemukan pengaruh keberagaman budaya
terhadap pembentukan karakter kawasan. Dengan temuan tersebut maka
dilakukanlah proses perancangan ruang terbuka publik yang memiliki karakter
dan mampu menjadi penghubung bagi bangunan-bangunan dan kawasankawasan
bersejarah di Kota Medan.