digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti

Salah satu tujuan pembangunan fasilitas trotoar diprioritaskan untuk memudahkan pejalan kaki mencapai tujuan dengan jarak sedekat mungkin dan juga menghubungkan pejalan kaki dari satu tempat ke tempat yang lain melalui keterpaduan konektivitas dan kontinuitas terhadap sarana intermoda seperti stasiun kereta rel listrik. Salah satu sumber jumlah pejalan kaki terbesar di kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat adalah dari pengguna kereta rel listrik yang transit di Stasiun Tanah Abang. Stasiun tersebut melayani sekitar 40.000 pejalan kaki tiap harinya. Pejalan kaki keluar stasiun menuju kawasan Tanah Abang melalui dua pintu keluar-masuk stasiun yang terletak pada sisi utara dan selatan stasiun. Keberadaan jalur trotoar yang mendukung segala aktivitas pejalan kaki dalam mencapai tujuan dan kebutuhannya pada kawasan tersebut menjadi sangat penting. Fenomena yang terjadi pada trotoar yang terletak di depan pada koridor Jl. Jatibaru Raya, Jakarta Pusat, menunjukkan bahwa penggunaan trotoar tidak hanya didominasi oleh pejalan kaki, namun juga oleh aktivitas informal lainnya. Aktivitas informal seperti pedagang kaki lima, pengemudi ojek konvensional dan pengemudi ojek berbasis aplikasi online turut menggunakan jalur trotoar tersebut sebagai respon dari timbal balik manfaat yang diberikan oleh pejalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan prinsip perancangan jalur trotoar pada kawasan stasiun transit dengan memperhatikan karakter penggunaan trotoar oleh masyarakat lokal atau penggunanya, yakni; pejalan kaki, pedagang kaki lima dan pengemudi ojek. Salah satu unsur yang dapat menjelaskan karakter penggunaan trotoar dapat dilihat dari pola penggunaannya. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan melakukan metode observasi lapangan dan penjaringan persepsi pengguna melalui kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penggunaan trotoar oleh pengguna pedagang kaki lima dan pengemudi ojek dipengaruhi oleh pola penggunaan trotoar oleh pengguna pejalan kaki. Budaya dan aktivitas pusat perdagangan pada kawasan Stasiun Tanah Abang ditemukan juga menjadi faktor yang mempengaruhi waktu dan jumlah dominan penggunaan trotoar paling tinggi oleh ketiga pengguna.