COVER Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Ambia Aminullah Kamil
PUBLIC Alice Diniarti
Salah satu tujuan pembangunan fasilitas trotoar diprioritaskan untuk memudahkan
pejalan kaki mencapai tujuan dengan jarak sedekat mungkin dan juga menghubungkan
pejalan kaki dari satu tempat ke tempat yang lain melalui keterpaduan konektivitas dan
kontinuitas terhadap sarana intermoda seperti stasiun kereta rel listrik. Salah satu
sumber jumlah pejalan kaki terbesar di kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat adalah dari
pengguna kereta rel listrik yang transit di Stasiun Tanah Abang. Stasiun tersebut
melayani sekitar 40.000 pejalan kaki tiap harinya. Pejalan kaki keluar stasiun menuju
kawasan Tanah Abang melalui dua pintu keluar-masuk stasiun yang terletak pada sisi
utara dan selatan stasiun. Keberadaan jalur trotoar yang mendukung segala aktivitas
pejalan kaki dalam mencapai tujuan dan kebutuhannya pada kawasan tersebut menjadi
sangat penting. Fenomena yang terjadi pada trotoar yang terletak di depan pada koridor
Jl. Jatibaru Raya, Jakarta Pusat, menunjukkan bahwa penggunaan trotoar tidak hanya
didominasi oleh pejalan kaki, namun juga oleh aktivitas informal lainnya. Aktivitas
informal seperti pedagang kaki lima, pengemudi ojek konvensional dan pengemudi
ojek berbasis aplikasi online turut menggunakan jalur trotoar tersebut sebagai respon
dari timbal balik manfaat yang diberikan oleh pejalan kaki. Penelitian ini bertujuan
untuk menemukan prinsip perancangan jalur trotoar pada kawasan stasiun transit
dengan memperhatikan karakter penggunaan trotoar oleh masyarakat lokal atau
penggunanya, yakni; pejalan kaki, pedagang kaki lima dan pengemudi ojek. Salah satu
unsur yang dapat menjelaskan karakter penggunaan trotoar dapat dilihat dari pola
penggunaannya. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan
melakukan metode observasi lapangan dan penjaringan persepsi pengguna melalui
kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penggunaan
trotoar oleh pengguna pedagang kaki lima dan pengemudi ojek dipengaruhi oleh pola
penggunaan trotoar oleh pengguna pejalan kaki. Budaya dan aktivitas pusat
perdagangan pada kawasan Stasiun Tanah Abang ditemukan juga menjadi faktor yang
mempengaruhi waktu dan jumlah dominan penggunaan trotoar paling tinggi oleh
ketiga pengguna.