digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Irwin Panjaitan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Irwin Panjaitan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Irwin Panjaitan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Irwin Panjaitan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Irwin Panjaitan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Irwin Panjaitan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Irwin Panjaitan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Irwin Panjaitan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Irwin Panjaitan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Irwin Panjaitan
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Irwin Panjaitan
PUBLIC Alice Diniarti

Industri pariwisata mampu menjadi generator ekonomi masyarakat. Kotagede merupakan salah satu alternatif destinasi wisata dengan keunikan sejarah budayanya, perlu diintegerasi sebagai jaringan pariwisata di Yogyakarta. Lokasi Kawasan Cagar Budaya Kotagede sendiri cukup sulit untuk diakses. Keberadaan Desa Singosaren sebagai kawasan penghubung Kotagede kepada akses jalan kelas nasional, menjadi kunci dalam pengembangan wisata KCB Kotagede. Perencanaan pemanfaatan ruang kota memiliki peran penting dalam pengembangan pariwisata. Pengembangan kawasan pariwisata yang berhasil dan berkelanjutan adalah yang mampu menggerakan hasrat (desire) masyarakatnya (sue beeton). Power dan desire sendiri merupakan kemampuan yang dapat mengarahkan, mengendalikan, hingga memaksakan kehendaknya, terwujud melalui pemanfaatan dan tatanan ruang kota. Ruang kota sebagai sebuah manifestasi produk sosial-budaya masyarakat melalui konfigurasi jalan, ruang terbuka, dan bangunan, mampu menghasilkan keunikan yang menjadi karakter kawasan (Neighbourhood Character). Berwisata bertujuan menemukan pengalaman yang unik. Sehingga Kualitas Penataan ruang kota akan mempengaruhi proses pengalaman meruang pengguna, secara bertahap dari merasakan perbedaan (Feel), melibatkan emosi (affect), hingga merekam memori (atmosphere). Kegiatan pariwisata sebaiknya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Tulisan ini bertujuan mengkaji konektivitas potensi Desa Singosaren untuk dikembangkan sebagai satu kesatuan destinisasi wisata sejarah Kotagede. Pemanfaatan ruang kawasan Singosaren memperlihatkan kekuatan interaksi sosial antar masyarakatnya, seperti akses visual dari jalan hingga ke dalam rumah, juga pemanfaatan ruang privat bagi akses publik. Untuk mengkaji lebih dalam, penulis mencoba melakukan pendekatan dengan metoda permeability study (privacy dan accesibility). Diharapkan melalui pendekatan tersebut, tulisan mampu menghasilkan prinsip-prinsip perancangan yang dapat menjamin terwujudnya Singosaren sebagai ruang interaksi berkualitas antara residen dan wisatawan.