ABSTRAK Trisnaldi Rifqi
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
COVER Trisnaldi Rifqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Trisnaldi Rifqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Trisnaldi Rifqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Trisnaldi Rifqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Trisnaldi Rifqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia merupakan salah satu negara maritim yang memiliki garis pantai sepanjang 99.093
kilometer. Beberapa diantaranya dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi atau wisata, sebagai
contoh yaitu Pantai Penyak yang berada di Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka
Belitung. Akan tetapi pembangunan sarana dan prasaran yang semakin maju menyebabkan
garis pantai di Pantai Penyak mengalami kemunduran yang signifikan dari tahun ke tahun.
Garis pantai yang semakin mundur apabila dibiarkan dan tidak diatasi tentu akan berdampak
pada kehidupan masyarakat setempat maupun wisatawan yang berkunjung. Karena itu, untuk
mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan perencanaan pembangunan pengaman pantai di
Pantai Penyak yang tepat pada titik-titik dimana perubahan garis pantai berdampak besar.
Kemunduran garis pantai yang disebabkan oleh faktor alam ataupun aktivitas manusia
dianalisis menggunakan program Coastal Engineering Design and Analysis System (CEDAS)
modul Generalized Model for Simulating Shoreline Change (GENESIS). GENESIS akan
melakukan simulasi kemunduran garis pantai dan menerapkan bangunan pengaman pantai
yang tepat untuk menanggulangi kemunduran tersebut. Bangunan pengaman pantai yang
dimodelkan berupa Groin, Breakwater, Revetment, dan kombinasi / gabungan bangunan
tersebut. Hasilnya didapatkan bahwa bangunan pengaman pantai yang sesuai yaitu breakwater.
Breakwater atau bangunan pemecah gelombang yang dipilih berjumlah 13 buah dengan
panjang masing-masing 100 m dan di tempatkan pada jarak 55 meter dari garis pantai, serta
jarak antar breakwater sebesar 30 meter. Struktur breakwater terdiri dari armor layer yang
terbuat dari tetrapod, lapisan filter dan core yang tersusun dari batu alam dengan ukuran yang
berbeda-beda, dan lapisan toe protection.