digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ridwan Syarif
PUBLIC Resti Andriani

Dalam memperkuat penyanggaan terowongan, biasanya dibutuhkan material beton dengan karakteristik yang baik. Namun, hal tersebut membutuhkan biaya yang tinggi dan berdampak buruk pada lingkungan sehingga dibutuhkan metode alternatif dalam meningkatkan kualitas beton. Beberapa peneliti telah menelusuri inovasi metode bernama biocementation yang memanfaatkan bakteri pembentuk kalsium karbonat (microbial induced calcium carbonate precipitation) untuk meningkatkan karakteristik beton. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh bakteri MICCP terhadap karakteristik beton yang berguna bagi penyanggaan terowongan. Dalam penelitian ini dilakukan pemilihan bakteri dan media yang sesuai untuk pembentukan kalsium karbonat terlebih dahulu berdasarkan kurva tumbuh, pH, dan Eh. Tiga spesies bakteri terpilih VA 1, VA 3, dan VA 5 digunakan dalam pengujian karakteristik fisik dan mekanik sampel. Bakteri terbaik VA 1 dipilih untuk digunakan dalam pengujian karakteristik fisik dan mekanik dengan variasi persen inokulum. Selain itu, dilakukan pengujian sampel beton dengan dan tanpa kalsium laktat pentahidrat. Self-healing pada crack buatan diamati menggunakan mikroskop binokuler, sedangkan pembentukan kalsium karbonat dikonfirmasi oleh X-ray diffraction (XRD) dan scanning electron microscopy-energy dispersive spectroscopy (SEM-EDS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bakteri VA 1 dengan 10% inokulum dan penambahan kalsium laktat pentahidrat sebesar 0,5% w/w semen ke dalam mix design memberikan karakteristik terbaik bagi sampel beton dengan peningkatan kuat tekan sebesar 45%, kuat tarik tak langsung (Brazillian test) sebesar 36%, dan flexural strength sebesar 17% dari sampel kontrol. Selain itu, terjadi penurunan porositas dan kadar air yang paling signifikan masing-masing sebesar 9% dan 13% dari sampel kontrol. Dengan demikian, spesies bakteri VA 1 berpotensi untuk diaplikasikan dalam skala lapangan dengan optimasi lebih lanjut.