Dalam memperkuat penyanggaan terowongan, biasanya dibutuhkan material beton
dengan karakteristik yang baik. Namun, hal tersebut membutuhkan biaya yang tinggi
dan berdampak buruk pada lingkungan sehingga dibutuhkan metode alternatif dalam
meningkatkan kualitas beton. Beberapa peneliti telah menelusuri inovasi metode
bernama biocementation yang memanfaatkan bakteri pembentuk kalsium karbonat
(microbial induced calcium carbonate precipitation) untuk meningkatkan karakteristik
beton. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh bakteri MICCP
terhadap karakteristik beton yang berguna bagi penyanggaan terowongan.
Dalam penelitian ini dilakukan pemilihan bakteri dan media yang sesuai untuk
pembentukan kalsium karbonat terlebih dahulu berdasarkan kurva tumbuh, pH, dan Eh.
Tiga spesies bakteri terpilih VA 1, VA 3, dan VA 5 digunakan dalam pengujian
karakteristik fisik dan mekanik sampel. Bakteri terbaik VA 1 dipilih untuk digunakan
dalam pengujian karakteristik fisik dan mekanik dengan variasi persen inokulum.
Selain itu, dilakukan pengujian sampel beton dengan dan tanpa kalsium laktat
pentahidrat. Self-healing pada crack buatan diamati menggunakan mikroskop
binokuler, sedangkan pembentukan kalsium karbonat dikonfirmasi oleh X-ray
diffraction (XRD) dan scanning electron microscopy-energy dispersive spectroscopy
(SEM-EDS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bakteri VA 1 dengan 10%
inokulum dan penambahan kalsium laktat pentahidrat sebesar 0,5% w/w semen ke
dalam mix design memberikan karakteristik terbaik bagi sampel beton dengan
peningkatan kuat tekan sebesar 45%, kuat tarik tak langsung (Brazillian test) sebesar
36%, dan flexural strength sebesar 17% dari sampel kontrol. Selain itu, terjadi
penurunan porositas dan kadar air yang paling signifikan masing-masing sebesar 9%
dan 13% dari sampel kontrol. Dengan demikian, spesies bakteri VA 1 berpotensi untuk
diaplikasikan dalam skala lapangan dengan optimasi lebih lanjut.