Perpustakaan Digital ITB

Kapur merupakan mineral yang melimpah di alam. Pada suhu tinggi, Kapur dapat diubah menjadi kapur tohor yang mengandung kalsium oksida. Efisiensi kapur tohor dapat ditingkatkan untuk kebutuhan industri dengan disintesis menjadi presipitat kalsium karbonat yaitu endapan kalsium karbonat yang berwarna putih dan memiliki struktur kristal kalsit yang homogen. Presipitat kalsium karbonat dikenal dengan PCC (precipitated calcium carbonate). Kapur tohor dikarakterisasi terlebih dahulu dengan uji XRF. Dalam penelitian ini telah dibuat PCC dengan perlakuan dan variasi konsentrasi. Kapur tohor baik yang sudah diperlakukan maupun yang belum, dipanaskan dengan furnace pada suhu 900oC. Proses sintesis PCC dilakukan dengan mengalirkan gas CO2 ke dalam larutan kapur dengan temperatur ruang 29oC. Laju gas CO2 dipercepat dengan ditambahkan gas N2. Larutan kapur akan bereaksi dengan CO2 membentuk endapan kalsium karbonat. Karbonasi dihentikan ketika pH mencapai 7. Presipitat kalsium karbonat yang telah didekantasi lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 110oC. Secara fisik, PCC lebih putih daripada kapur tohor, namun untuk memperjelas diuji dengan derajat warna putih. PCC 3,5 M/ 20 mL memiliki brightness paling tinggi 88,43%. PCC 3,5 M/ 20 mL dipakai untuk uji selanjutnya. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan PCC memiliki fasa kristal calcite, syn. Peningkatan luas permukaan dilakukan dengan Uji BET yang menunjukkan peningkatan luas permukaan pada PCC 65,60 % dari luas permukaan kapur tohor. Uji FTIRS menunjukkan PCC merupakan calcite yang mempunyai puncak 1450,47 cm-1,873,75 cm-1, dan 711,73 cm-1.