digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Abdul Khafid
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Abdul Khafid
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Abdul Khafid
PUBLIC Irwan Sofiyan



BAB 3 Abdul Khafid
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Abdul Khafid
PUBLIC Irwan Sofiyan



BAB 6 Abdul Khafid
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Abdul Khafid
PUBLIC Irwan Sofiyan

dan rencana pembangunan infrastruktur pengendali banjir telah dilakukan dan sebagian telah dilaksanakan, namun banjir masih terjadi setiap tahun. Analisis hidrograf banjir dilakukan menggunakan metode SCS dan Nakayasu. Analisis hidraulika dan pemodelan luapan banjir dilakukan menggunakan software HEC-RAS 5.0.5 1D/2D. Adapun analisis kerugian akibat bencana banjir dihitung berdasarkan kriteria dari BNPB. Debit banjir rancangan Sub DAS Karang Mumus Hilir pada kala ulang 2 thn, 5 thn, 10 thn, 20 thn, 25 thn, 50 thn, dan 100 thn berturut-turut sebesar 185,5 m3/s; 213 m3/s; 231,2 m3/s; 248,6 m3/s; 254,1 m3/s; 271,1 m3/s; dan 288 m3/s. Luas genangan pada simulasi eksisting pada debit banjir Q25 thn mencapai 903,9 ha. Skenario pengerukan Bendungan Benanga pada simulasi debit banjir Q25 thn menunjukkan adanya genangan seluas 856,6 ha; pembangunan Bendungan Muang menunjukkan adanya genangan seluas 885,4 ha; dan normalisasi Sungai Karang Mumus Hilir menunjukkan adanya genangan seluas 873 ha. Normalisasi Sugai Karang Mumus Hilir memberikan dampak pengurangan jumlah rumah terdampak banjir paling efektif, yakni mencapai 1680 unit, dibanding pengerukan Bendungan Benanga sebanyak 340 unit dan pembangunan Bendungan Muang sebanyak 122 unit. Secara ekonomi, normalisasi Sungai Karang Mumus Hilir memberikan keuntungan paling besar, dengan NPV sebesar Rp. 912,5 Milyar; BCR sebesar 2,13; dan IRR sebesar 17,82%. Pengerukan Bendungan Benanga memberikan NPV sebesar Rp. 33,5 Milyar; BCR sebesar 1,43; dan IRR sebesar 12,55%. Sedangkan pembangunan Bendungan Muang tidak menguntungkan dengan NPV sebesar minus (Rp. 8,1 Milyar); BCR sebesar 0,97; dan IRR sebesar 7,20%. Analisis tingkat risiko secara kualitatif menunjukkan bahwa kategori risiko pada skenario penanggulangan banjir di atas untuk debit banjir Q25 thn termasuk dalam kategori risiko sedang, kecuali untuk skenario normalisasi sungai yang termasuk pada kategori risiko ringan.