digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rahmadita Lailqadrisha Sakina
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Rahmadita Lailqadrisha Sakina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Rahmadita Lailqadrisha Sakina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Rahmadita Lailqadrisha Sakina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Rahmadita Lailqadrisha Sakina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Rahmadita Lailqadrisha Sakina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Rahmadita Lailqadrisha Sakina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Rahmadita Lailqadrisha Sakina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Produksi hasil perikanan selalu mengalami peningkatan per tahun karena kebutuhan dunia. Indonesia sebagai negara yang menempati peringkat dua dalam sektor akuakultur dunia menghasilkan produksi ikan nila menempati peringkat kedua tertinggi di Indonesia. Fillet nila adalah bentuk yang umum sebagai permintaan, namun fillet cepat mengalami penurunan kualitas karena kerusakan yang disebabkan oleh mikroba. Salah satu cara untuk mempertahankan kualitasnya adalah dengan penambahan antimikroba alami yang berasal dari senyawa oleoresin cengkih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh kombinasi perlakuan penambahan crude extract oleoresin cengkih pada konsentrasi 1%, 2%, dan 3% dengan variasi lama dan suhu penyimpanan ikan nila terhadap aktivitas mikroba yang diamati dan diuji berdasarkan total plate count (TPC), Vibrio sp., Escherichia coli, Salmonella sp., Aeromonas dan Pseudomonas. Filet ikan nila disimpan selama 15 dan 30 hari dengan variasi suhu 28° C, 4° C dan -4° C. Hasil penyimpanan filet ikan nila bekerja paling baik pada suhu beku (-4 ° C). Peningkatan jumlah mikroba meningkat dan mencapai angka yang tinggi pada penyimpanan 30 hari. Aktivitas antimikroba oleoresin memberikan pengaruh pada hasil uji Total Plate Count dan jumlah total Vibrio yang menunjukkan perubahan yang berbeda nyata (P<0.05) pada setiap variasi, namun tidak terjadi perbedaan nyata (P>0.05) pada pengujian E. coli, Salmonella, Aeromonas dan Pseudomonas. Perlakuan paling optimum yang diberikan pada fillet ikan nila adalah dengan penambahan oleoresin cengkih sebanyak 3% dan disimpan pada suhu beku (-4 °C) karena memiliki hasil jumlah mikroba dan analisis keberadaan mikroba yang paling baik.