ABSTRAK Ghalda Khairunnisa
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Ikan nila banyak dijual dalam bentuk fillet, namun fillet cepat mengalami
penurunan kualitas karena merusak pertahanan alami ikan. Salah satu cara untuk
mencegahnya adalah pengawetan dengan ekstrak tumbuhan, seperti cengkih yang
dapat berperan sebagai antimikroba dan penambahan asam askorbat yang berperan
sebagai antioksidan. Pengemasan dengan plastik PE/Nilon vakum dapat
mempertahankan kualitas fillet dan memperpanjang umur simpannya karena
menghilangkan udara dalam kemasan dan memberikan efek visual yang baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengemasan dengan
plastik PE/Nilon vakum dengan penambahan oleoresin cengkih 1%, 2%, dan 3%
yang disimpan pada suhu ruang (28oC), suhu dingin (4oC), dan suhu beku (-4oC)
berdasarkan uji proksimat dan organoleptik fillet ikan nila. Fillet yang disimpan
pada suhu ruang sudah rusak pada penyimpanan 9 hari, fillet yang disimpan pada
suhu dingin tidak layak konsumsi pada penyimpanan 30 hari, dan fillet yang
disimpan pada suhu beku masih baik pada penyimpanan 30 hari. Hasil proksimat
fillet awal adalah kadar air 76,31%, kadar abu 2,41%, kadar lemak 5,66%, kadar
protein 13,41%, dan kadar karbohidrat 2,21%. Hasil proksimat akhir fillet ikan nila
yang diberi perlakuan optimum adalah kadar air 77,91%, kadar abu 1,18%, kadar
lemak 2,09%, kadar protein 14,43%, dan kadar karbohidrat 4,39%. Hasil
organoleptik fillet menunjukkan perubahan yang berbeda nyata (P<0,05) pada
setiap parameter yaitu kenampakan, bau, tekstur, dan rasa. Perlakuan paling
optimum yang diberikan pada fillet ikan nila adalah dengan penambahan oleoresin
cengkih sebanyak 1% dan disimpan pada suhu beku (-4oC) karena memiliki hasil
proksimat dan organoleptik yang paling baik.