digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ghalda Khairunnisa
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Ikan nila banyak dijual dalam bentuk fillet, namun fillet cepat mengalami penurunan kualitas karena merusak pertahanan alami ikan. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah pengawetan dengan ekstrak tumbuhan, seperti cengkih yang dapat berperan sebagai antimikroba dan penambahan asam askorbat yang berperan sebagai antioksidan. Pengemasan dengan plastik PE/Nilon vakum dapat mempertahankan kualitas fillet dan memperpanjang umur simpannya karena menghilangkan udara dalam kemasan dan memberikan efek visual yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengemasan dengan plastik PE/Nilon vakum dengan penambahan oleoresin cengkih 1%, 2%, dan 3% yang disimpan pada suhu ruang (28oC), suhu dingin (4oC), dan suhu beku (-4oC) berdasarkan uji proksimat dan organoleptik fillet ikan nila. Fillet yang disimpan pada suhu ruang sudah rusak pada penyimpanan 9 hari, fillet yang disimpan pada suhu dingin tidak layak konsumsi pada penyimpanan 30 hari, dan fillet yang disimpan pada suhu beku masih baik pada penyimpanan 30 hari. Hasil proksimat fillet awal adalah kadar air 76,31%, kadar abu 2,41%, kadar lemak 5,66%, kadar protein 13,41%, dan kadar karbohidrat 2,21%. Hasil proksimat akhir fillet ikan nila yang diberi perlakuan optimum adalah kadar air 77,91%, kadar abu 1,18%, kadar lemak 2,09%, kadar protein 14,43%, dan kadar karbohidrat 4,39%. Hasil organoleptik fillet menunjukkan perubahan yang berbeda nyata (P<0,05) pada setiap parameter yaitu kenampakan, bau, tekstur, dan rasa. Perlakuan paling optimum yang diberikan pada fillet ikan nila adalah dengan penambahan oleoresin cengkih sebanyak 1% dan disimpan pada suhu beku (-4oC) karena memiliki hasil proksimat dan organoleptik yang paling baik.