digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC karya

Dilaporkan bahwa aging defect pada terminasi kabel XLPE tipe pra-pabrikasi masih dapat muncul pada interface antara stress relief cone (SRC) dan isolasi XLPE, ataupun pada interface antara SRC dan epoxy resin, meskipun dalam kondisi instalasi yang baik. Aging defect merupakan semacam endapan yang dihasilkan karena deoiling dari silicon grease atau silicon oil, keluarnya zat kimia aditif seperti zat aditif yang digunakan pada proses vulkanisasi SRC, dari hasil pengamatan pembongkaran terminasi XLPE yang sudah tidak beroperasi. Dikombinasikan dengan stress (listrik, suhu dan mekanik), defect mungkin memicu partial discharge (PD) selama proses delaminasi yang akan mengakibatkan kegagalan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengamati degradasi pada terminasi kabel XLPE karena defect yang disebabkan oleh proses pemasangan yang tidak sesuai. Namun, belum ada investigasi yang dilakukan untuk karakteristik isolasi listrik dari terminasi kabel XLPE dengan aged defect. Karakteristik PD yang dibahas dalam tesis ini untuk terminasi kabel XLPE tegangan 66 kV menggunakan model void defect yang disebabkan oleh proses delaminasi. Aging defect dibuat dengan mencampurkan epoxy resin dengan barium titanate kemudian dimasukkan dalam SRC interface dan kabel XLPE, dekat dengan daerah perbatasan bagian semi konduktif dan isolasi SRC. Barium titanate adalah salah satu bahan feroelektrik tertinggi yang dianggap sebagai bahan yang sesuai untuk mensimulasikan endapan aging dalam interface SRC. Karakteristik PD dibahas dalam sudut pandang jumlah pulsa, muatan maksimum (Qmax) dan pola PRPD. Hasil penelitian menunjukkan barium titanate dapat mempengaruhi medan listrik di dalam interface SRC dengan memperhatikan perilaku PD di interface, terutama di dekat daerah perbatasan antara semi konduktif dan isolasi SRC.