Transformer adalah peralatan utama di sistem kelistrikan yang perlu dimonitor
kondisi kesehatannya secara realtime dan dalam kondisi bertegangan. Salah satu
caranya adalah dengan mengukur fenomena partial discharge menggunakan metode
non konvensional yaitu UHF partial discharge. Penelitian ini bertujuan
menginvestigasi persiapan sistem monitoring online yang kompak menggunakan
metode UHF mulai dari pemilihan sensor yang cocok dengan membandingkan
antena instrumen khusus, antena komersial umum dan antena cetak. Desain antena
cetak dioptimalisasi dari referensi penelitian sebelumnya. Kemudian mempelajari
pengaruh efek tanki trafo pada antena seperti kedalaman pemasukan antena, katup
tanki, dan orientasi antena dengan mempelajari perubahan karakteristrik pada
koefiesien rekleksi dari antenna. Sifat imunitas tanki transformer terhadap
kebisingan, dan pengaruh penghalang bagian aktif di dalam tanki trafo seperti kertas
dan metal pada inti trafo juga dipelajari pengaruhnya terhadap hasil deteksi partial
discharge. Frequency sweep dilakukan untuk mengamati aktifitas sinyal pada
jangkauan frekuensi di bawah 1GHz kemudian menentukan pusat frekuensi dari tiap
antena dengan level kebisingan yang rendah untuk pendeteksian partial discharge.
Penelitian ini menggunakan pengaturan percobaan khusus untuk pengukuran partial
discharge kemudian membandingkan hasil PRPD pattern antar tiap antenna.
Selanjutnya mengembangkan penggunaan software-defined radio sebagai unit
akuisisi sinyal UHF Partial discharge. Software-defined radio (SDR) yang
digunakan adalah dua jenis low-cost SDR yaitu narrow bandwidth hingga 3.2 MHz
dan medium bandwidth hingga 122.88 MHz. Hasil penelitian membuktikan bahwa
antena komersial umum dan antena cetak pada penelitian ini mempunyai
kemampuan mendeteksi partial discharge yang sama baik seperti antena instrument
khusus, Sebaliknya, SDR dengan kemampuan bandwidth medium dan amplifier
eksternal memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk digunakan sebagai instrumen
akuisisi partial discharge.