Informasi mengenai pasang surut laut merupakan informasi yang sangat penting
dalam berbagai keperluan kegiatan kelautan seperti dalam hal kemaritiman,
transportasi laut, eksplorasi sumber daya alam, pembangunan di wilayah pesisir,
perancanaan perekayasaan laut, dan kegiatan lainnya. Informasi pasut dapat
diperoleh melalui pengamatan stasiun pasut dengan menggunakan palem pasut,
namun hasil pengamatan ini hanya valid untuk daerah sekitar pengamatan yang
biasanya disekitar pelabuhan, sedangkan karakteristik pasut di area pesisir berbeda
dengan karakteristik pasut di laut lepas. Metode alternatif yang dapat dilakukan
untuk pengukuran pasut di laut lepas adalah dengan menggunakan satelit Altimetri.
Pada penelitian ini dilakukan pembuatan peta informasi pasang surut laut Indonesia
yang terdiri dari peta co-tidal (amplitudo dan fase), tipe dan tunggang pasut
berdasarkan data satelit Altimetri yaitu Topex, Jason-1, Jason-2, dan Jason-3 dari
tahun 1992 hingga 2019. Dengan satelit Altimetri ini didapatkan data nilai Sea
Surface Height (SSH) sehingga dengan data tersebut dapat diperoleh nilai komponen
pasut dengan menggunakan metode respon. Dengan nilai komponen pasut tersebut
dapat diketahui karakteristik pasut di wilayah perairan Indonesia sehingga dihasilkan
peta pasang surut laut Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan pada kegiatan kelautan. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan nilai amplitudo di perairan Indonesia sangat
bervariasi untuk setiap komponen pasutnya. Nilai amplitudo tertinggi dari keempat
komponen pasut (M2, S2, K1, O1) adalah M2 dengan rata-rata 28,94 cm. Nilai
amplitudo tersebut dapat menunjukkan karakteristik dan tipe pasut, dimana terdapat
empat tipe pasut yang ada di perairan Indonesia yaitu semi diurnal di sekitar Selat
Malaka sampai Laut Andaman, tipe pasut campuran dominan semi diurnal terdapat
pada sebagian besar perairan Indonesia sebelah timur, tipe pasut campuran dominan
diurnal terdapat di perairan bagian selatan Pulau Jawa, dan tipe pasut diurnal berada
di Selat Karimata yaitu di antara Pulau Kalimantan dan Sumatera. Sedangkan
tunggang pasut tertinggi terdapat di Laut Arafura yaitu 3-4 meter.