Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh. Telah diketahui bahwa, infeksi virus tersebut memiliki
tingkat kematian yang tinggi. Meskipun infeksi HIV belum dapat dihilangkan
sepenuhnya dari tubuh pasien, namun demikian, saat ini infeksi tersebut telah dapat
dikendalikan menggunakan pengobatan antiretroviral terapi (ART). Pengobatan ini
digunakan untuk mengontrol replikasi HIV pada pasien. Salah satu kelompok obat
ART yang memiliki genetic barrier yang tinggi adalah inhibitor protease . Target
dari pengobatan ini adalah protease HIV-1 yang merupakan enzim yang memegang
peranan penting dalam pematangan virus HIV. Namun, kesediaan ART tersebut
masih sangat terbatas, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Sehingga perlu dilakukan pengembangan obat anti HIV yang baru untuk menjawab
kebutuhan tersebut. Salah satu metode pengembangan obat anti HIV adalah
penapisan senyawa-senyawa kandidat obat yang dapat menonaktifkan protease
HIV dengan mencegah dimerisasi protein tersebut. Akan tetapi, pada metoda
penapisan obat ini diperlukan protease HIV dalam jumlah yang banyak. Oleh
karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan optimasi produksi protease HIV-1
menggunakan sistem ekspresi Escherichia coli BL21 (DE3) yang nantinya akan
digunakan dalam pengembangan metoda penapisan obat anti HIV. Gen protease
HIV-1 dikonstruksi pada plasmid pTXB1 dan selanjutnya ditransformasikan ke
dalam Escherichia coli BL21 (DE3). Keberhasilan transformasi ini dikonfirmasi
menggunakan metoda Polymerase Chain Reaction (PCR) dan sekuensing. Protein
rekombinan kemudian diekspresikan dari kultur transforman. Ekspresi protein
dilakukan pada suhu inkubasi 37ÂșC dan dioptimasi dengan memvariasikan IPTG
pada konsentrasi 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 mM serta waktu inkubasi IPTG pada 0,1,2,3,
dan 4 jam. Analisis protein dilakukan dengan metoda SDS PAGE dan pengukuran
intensitas pita protein dikuantifikasi menggunakan perangkat lunak Image J.
Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil konfirmasi plasmid yang menunjukan
keberadaan gen protease berukuran sekitar 300 bp. Dari hasil analisis protein,
protease HIV-1 memiliki ukuran sekitar 35 kDa dan dapat terekspresi tanpa penambahan induktor IPTG. Konsentrasi IPTG optimum untuk mengekspresikan
protease HIV pada Escherichia coli BL21 (DE3) pada fraksi supernatantt adalah 1
mM dan tidak dapat ditentukan konsentrasi IPTG optimum pada fraksi pelet,
dengan waktu inkubasi optimum, pada fraksi pelet ataupun supernatantt, adalah 1
jam. Untuk sel yang tidak diinduksi dengan IPTG, ekspresi protein optimum terjadi
pada jam ke-3 untuk fraksi pelet dan pada jam ke-4 untuk fraksi supernatantt.
Penelitian ini menunjukkan bahwa protease HIV-1 dalam konstruk plasmid pTXBHIV
dapat diekspresikan dalam sistem E. coli BL21 (DE3). Selain itu, beberapa
alternatif kondisi kultur optimum untuk mengeskpresikan rekombinan protease
HIV-1 juga telah berhasil didapatkan. Penelitian selanjutnya diperlukan untuk
melihat aktivitas inhibisi dimerisasi dari protease rekombinan tersebut.