COVER Dianita Herdiana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Dianita Herdiana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Dianita Herdiana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Dianita Herdiana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Dianita Herdiana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Dianita Herdiana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Dianita Herdiana
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Dianita Herdiana
PUBLIC Alice Diniarti
Bandara Polonia di Medan telah ditutup dan perannya digantikan oleh Bandara
Kualanamu di Deli Serdang. Jarak dari Medan ke Kualanamu mencapai 40 km.
Bagi penumpang pesawat udara dari dan/atau menuju Bandara Kualanamu
transportasi kereta api rute Medan Kota-Bandara Kualanamu merupakan
transportasi yang potensial.
Penelitian ini membahas tentang manajemen risiko pada proyek jalur ganda kereta
api bandara kualanamu di Medan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan
Badan Usaha (KPBU) yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko yang
berpotensi muncul dengan menggunakan metode penelitian Analytical Hierarchi
Process (AHP) dan mendistribusikan risiko yang muncul secara tepat.
Dari hasil penelitian diperoleh variabel risiko politik merupakan potensi risiko
tertinggi yang harus mendapatkan perhatian pada proyek ini dengan penyebab
risiko adalah keterlambatan perolehan persetujuan dan dialokasikan kepada
pemerintah. Meski demikian, pada proyek ini prosentase alokasi risiko kepada
pemerintah cenderung paling rendah yaitu 3 %.
Manajemen risiko yang dapat diterapkan adalah dengan melakukan tiga tahapan
penting, yaitu identifikasi risiko, mitigasi risiko dan respon risiko (penanganan
risiko) sehingga diharapkan proyek jalur ganda kereta api bandara Kualanamu di
Medan dengan skema KPBU ini dapat berjalan dengan baik.