BAB 1 Setya Wisnu Aprialdi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Setya Wisnu Aprialdi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Setya Wisnu Aprialdi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Setya Wisnu Aprialdi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Setya Wisnu Aprialdi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Dari tahun ke tahun jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terus mengalami peningkatan. Seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan, berdampak pada naiknya angka kecelakaan pada kendaraan bermotor, yang mana pada 2017 angka kecelakaan kendaraan bermotor mencapai 103.228 kasus. Salah satu jenis kendaraan bermotor yang mempunyai jumlah korban kecelakaan yang besar adalah kendaraan bus. Pada tahun 2017 jumlah kecelakaan pada bus mencapai 2.500 unit. Terdapat beberapa jenis kasus kecelakaan pada bus, seperti kecelakaan kasus tabrak samping dan terguling.
Pada penelitian ini, dilakukan analisis dan desain penguatan struktur bus yang dapat mengurangi resiko cedera penumpang pada kasus kecelakaan tabrak samping dan terguling. Proses desain dan analisis keamanan superstruktur dan chassis bus dilakukan dengan mengacu pada regulasi Amerika, yaitu FMVSS 214 untuk kasus tabrak samping dan FMVSS 216 untuk kasus kecelakaan terguling.
Pada penelitian ini, analisis kekuatan superstruktur bus terhadap kecelakaan tabrak samping dan terguling dilakukan menggunakan komputasi numerik berbasis metode elemen hingga. Setelah dilakukan simulasi pada struktur bus menggunakan metode ini, dilakukan penguatan struktur dengan memvariasikan ketebalan atau dengan menambah frame pada bagian-bagian yang tidak kuat menerima beban tabrakan.
Pada kasus tabrak samping, dapat diperoleh suatu desain yang memenuhi regulasi FMVSS 214. Pada desain tersebut, dilakukan penguatan dengan menambah ketebalan pada bagian frame samping horizontal menjadi 4 mm. Selain itu ditambahkan beberapa crashbox yang berfungsi untuk menyerap energi tabrak pada bagian samping lantai struktur bus.
Pada kasus kecelakaan terguling, dapat diperoleh suatu desain yang memenuhi regulasi FMVSS 216. Pada desain tersebut dilakukan penguatan dengan menambahkan ketebalan pada struktur atap menjadi 4 mm. selain itu ditambahkan juga frame berbentuk siku pada struktur pilar vertikal.