COVER Dwita Rismayasari
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
BAB 1 Dwita Rismayasari
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
BAB 2 Dwita Rismayasari
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
BAB 3 Dwita Rismayasari
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
BAB 4 Dwita Rismayasari
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
BAB 5 Dwita Rismayasari
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
PUSTAKA Dwita Rismayasari
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
Kebocoran gas merupakan salah satu potensi bahaya yang dapat ditemukan di
pabrik pengolahan gas, di mana gas yang terlepas dapat membentuk awan,
kemudian terdispersi dan/atau terakumulasi. Pada konsentrasi tertentu, awan gas
dapat berpotensi menyebabkan kebakaran dan ledakan yang membahayakan
manusia, peralatan, dan lingkungan. Dampak dari kejadian pelepasan gas dapat
diestimasi untuk menentukan konsekuensi yang diterima dan memberikan
rekomendasi perbaikan rancangan pabrik. Model Computational Fluid Dynamics
(CFD) merupakan salah satu metode simulasi pemodelan 3D untuk mengevaluasi
dampak kebocoran gas dengan memberikan estimasi gambaran nyata yang akan
terjadi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model dispersi dan mengkaji
dampak yang dihasilkan akibat sebaran bahan berbahaya. Peta sebaran bahan
berbahaya tersebut digunakan untuk mengevaluasi jumlah, lokasi penempatan,
dan waktu deteksi detektor gas hidrokarbon yang terpasang pada pabrik.
Penelitian ini menggunakan model geometri aktual pabrik dalam bidang tiga
dimensi (3D) dan simulasi model CFD dilakukan dengan perangkat lunak
FLACS.
Tiga unit yang dievaluasi terdiri dari 6 skenario titik kebocoran, masing-masing
divariasikan pada kecepatan angin dan ukuran lubang kebocoran. Hasil evaluasi
dispersi di unit separasi menunjukkan jumlah dan lokasi detektor yang terpasang
telah tepat. Relokasi 2 buah detektor gas yang telah terpasang sebelumnya dan
penambahan 2 buah detektor gas perlu dilakukan di unit booster compressor, dan
penambahan 2 detektor gas di unit gas turbine generator. Dari total 54 skenario
kebocoran, 9 skenario tidak dapat dideteksi oleh detektor gas karena jarak
jangkauan yang pendek dan volume yang terbentuk relatif kecil. Tiga skenario
dari masing-masing unit dilakukan evaluasi dampak ledakan. Hasil simulasi
menunjukkan bahwa dampak yang ditimbulkan diperkirakan tidak menyebabkan
distorsi pada bangunan dan tidak mengakibatkan kerusakan pada gendang telinga
manusia. Dengan demikian, evaluasi menggunakan model CFD 3D dapat
memberikan rekomendasi perbaikan dari metode 2D yang sebelumnya dilakukan,
dan dapat memastikan keselamatan pabrik dengan memberikan gambaran
kejadian nyata.