digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Benzena merupakan kelompok senyawa Volatile Organic Compound (VOC) kategori senyawa aromatik yang bersifat karsinogenik sehingga membahayakan lingkungan. Oksidasi katalitik merupakan metode terbaik dalam mengolah VOC yang ditinjau dari unjuk kerja, rentang kerja, fleksibilitas, dan biaya operasi. Reverse Flow Reactor (RFR) merupakan salah satu reaktor oksidasi katalitik yang dioperasikan dalam kondisi tak tunak. Prosedur start-up RFR skala pilot dilakukan dalam tiga metode start-up, yaitu mengalirkan udara dengan aliran satu arah, mengalirkan udara dengan aliran bolak-balik, dan mengalirkan udara disertai pengumpanan benzena dengan aliran bolak-balik. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh prosedur start-up RFR skala pilot yang optimal. Prosedur operasi start-up RFR dapat mempengaruhi kebutuhan energi yang diperlukan dalam proses oksidasi benzena dengan katalis komersial 7% CuO/ ?-Al2O3. Kondisi operasi optimum aliran satu arah dengan umpan udara adalah temperatur preheater 138oC, temperatur zona katalis 350oC, dan laju alir umpan 1,75 liter per detik. Kondisi operasi optimum tersebut menghasilkan temperatur reaktor maksimum sebesar 138oC, selisih temperatur hilang panas sebesar 23oC, dan waktu untuk mencapai kondisi tunak selama 190 menit. Kondisi operasi optimum aliran bolak-balik dengan umpan udara adalah switching time 35 menit. Kondisi operasi optimum tersebut menghasilkan temperatur reaktor maksimum sebesar 155,5oC dan waktu untuk mencapai kondisi tunak selama 225 menit. Switching time yang rendah menghasilkan temperatur maksimum reaktor yang lebih tinggi. Metode dengan pengumpanan benzena dilakukan dengan cara diumpankan udara terlebih dahulu selama 360 menit dengan switching time 30 menit. Konversi benzena maksimum yang diperoleh adalah 31%.