digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ratna Ari Setia Budi
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Ratna Ari Setia Budi
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Ratna Ari Setia Budi
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Ratna Ari Setia Budi
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Ratna Ari Setia Budi
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Ratna Ari Setia Budi
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Pada tahun 2014 Aerowisata Hotels & Resorts memutuskan untuk mengubah nama Aerotel menjadi Asana Hotel untuk menjangkau segmen skala ekonomi. Merek Asana Hotel secara khusus mengoperasikan 9 hotel dengan memiliki 2 hotel dan mengelola 7 hotel yang berlokasi di 6 kota. Asana Hotel sebagian besar terletak di lokasi strategis, dekat dengan tujuan bisnis dan pariwisata. Target pasar Asana Hotel adalah konsumen bisnis dan wisatawan. Penelitian ini menganalisis masalah bisnis dengan menggunakan kerangka PESTEL Analysis, Porter’s Five Forces, Service Marketing Mix, SWOT Analysis, Analisis Kompetitor, dan mengukur kesadaran merek menggunakan kerangka the 5A’s Customer Path and Customerbased Brand Equity. Penelitian menemukan bahwa, kurangnya kesadaran merek menjadi tantangan besar bagi Asana Hotel setelah mengubah nama merek dalam beberapa tahun terakhir dikarenakan anggaran pemasaran yang terbatas. Agar tetap kompetitif di industri perhotelan di tengah era digital yang terus berubah ini, Asana Hotel harus membangun kehadiran merek di semua saluran digital dan perlu mengembangkan strategi yang secara efektif menjangkau dan menarik minat pelanggan yang ditargetkan dengan menganggarkan iklan yang terjangkau. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan strategi pemasaran digital dengan menggunakan kerangka kerja perencanaan RACE untuk dapat meningkatkan kesadaran merek. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa Asana Hotel perlu membedakan strategi pemasaran digital untuk dapat mengakuisisi pelanggan dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.