digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER I Wayan Sugita
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 I Wayan Sugita
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 I Wayan Sugita
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 I Wayan Sugita
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 I Wayan Sugita
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 I Wayan Sugita
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 I Wayan Sugita
PUBLIC Alice Diniarti


Pipa kaca diameter luar 9.525 mm, tebal 1.6 mm dengan panjang 300 mm telah dibuat untuk menunjukkan keadaan fluida kerja didalam pipa ketika dipanaskan. Pipa kalor tembaga diameter luar 9.525 mm, tebal 0.8 mm, panjang 300 mm dengan fluida kerja air dan wick stainless steel mesh 100 telah dibuat dan dievaluasi secara ekperimental yang akan dibandingkan dengan tembaga pejal. Pada penelitian ini digunakan pendinginan secara konveksi paksa dengan air pada kondensor dengan beban panas evaporator tetap yaitu 14 W. Posisi pipa kalor bervariasi dari vertikal (90o) hingga horizontal (0o). Hasil yang didapat menunjukkan bahwa kapasitas perpindahan panas pipa kalor dipengaruhi oleh kemiringan pipa kalor. Pipa kalor dengan posisi vertikal mempunyai perpindahan panas yang paling tinggi dan posisi horizontal mempunyai perpindahan panas paling rendah. Dari perhitungan perpindahan panas diperoleh bahwa konduktivitas termal pipa kalor 195.32 kali dari tembaga pejal.