digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

BAB 2 FANTRI AZHARI
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER FANTRI AZHARI
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 1 FANTRI AZHARI
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 3 FANTRI AZHARI
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 FANTRI AZHARI
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 FANTRI AZHARI
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 FANTRI AZHARI
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA FANTRI AZHARI
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Sistem suspensi merupakan sebuah system isolasi getaran pada mobil. Salah satu komponen utama dari suspensi mobil ialah peredam, atau biasa disebut dengan shock absorber. Namun sayangnya, perawatan terhadap shock absorber sering diabaikan, terutama banyak kita jumpai pada kendaraan angkutan kota. Sehingga isolasi getaran pada angkutan kota menjadi kurang optimal. Salah satu hal yang menyebabkan para pemilik kendaraan angkutan kota tidak melakukan perbaikan maupun perawatan peredamnya ialah karena mahalnya harga peredam tersebut. Melihat kondisi ini maka perlu dicari jenis peredam alternatif yang mampu memperbaiki gaya peredaman pada peredam/shock absorber yang sudah berada dalam kondisi yang kurang baik tersebut. Ide yang muncul adalah dengan menggunakan gaya gesekan untuk melakukan gaya peredaman, atau biasa dikenal dengan istilah Coulomb friction damping. Maka dibuatlah sebuah modul sederhana untuk melihat gaya peredaman dengan menggunakan ide ini. Modul peredam ini disebut modul peredam gesek. Pada Tugas Sarjana ini, dilakukan pengujian dan analisis terhadap modul peredam gesek yang bertujuan untuk melihat gaya peredaman yang mampu dihasilkan oleh modul. Selain itu juga dilihat bagaimana pengaruh parameter-parameter pengujian terhadap gaya peredaman yang terjadi. Modul peredam gesek ini diuji dengan alat penghasil beban dinamik (Dynamic Loading Machine), dan menggunakan load cell sebagai sensor gayanya serta LVDT sebagai sensor perpindahannya. Pembebanan yang dilakukan mengikuti fungsi sinusoidal dengan frekuensi antara 3-4 Hertz dan torsi mur pencekam maksimum sebesar 18 Nm. Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa peredam gesek memiliki harga yang konstan terhadap kecepatan. Dengan demikian penggunaan modul peredam gesek tidak dapat menggantikan fungsi shock absorber pada mobil, melainkan dapat digunakan untuk membantu mengurangi gaya kejut yang diterima mobil. Sehingga gaya yang di transmisikan ke sistem suspensi sudah ter-reduksi secara signifikan oleh adanya peredam gesek.