Uji tarik dengan laju pembebanan tinggi adalah metode yang dilakukan
untuk mengetahui sifat mekanik material pada pembebanan tarik dengan laju
regangan 102-104/s. Metode ini pertama kali dilakukan oleh John Hopkinson
(1872) dan Bertram Hopkinson (1914) dengan menggunakan tumbukan batang
panjang elastis yang kemudian dinamakan Split Hopkinson Pressure Bar (SHPB).
Metode SHPB adalah suatu metode yang rumit, untuk itu dalam penelitian ini
dilakukan uji tarik dengan laju regangan tinggi dengan menggunakan mesin uji
impak pendulum dengan tambahan dudukan untuk spesimen. Metode ini
dilakukan untuk mengetahui fenomena ductile to brittle pada kuningan dengan
variasi energi pada spesimen tanpa notch (STN) dan spesimen dengan notch
(SDN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju regangan yang dihasilkan
adalah 0,5 x 103 – 1,9 x 103 /s (STN) dan 1,9 x 103 – 8,2 x 103 /s (SDN).
Elongation pada STN dan SDN dengan laju regangan tinggi menunjukkan
peningkatan, tetapi harga elongation dengan laju regangan rendah justru lebih
kecil. Sehingga dapat dikatakan bahwa fenomena ductile to brittle akibat laju
regangan tinggi tidak terjadi pada penelitian ini. Kedua jenis spesimen mengalami
brittle cleavage fracture.
Perpustakaan Digital ITB