COVER Dhira Aditia Wicaksana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Dhira Aditia Wicaksana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Dhira Aditia Wicaksana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Dhira Aditia Wicaksana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Dhira Aditia Wicaksana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Dhira Aditia Wicaksana
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Dhira Aditia Wicaksana
PUBLIC Alice Diniarti
Bantalan adalah salah satu komponen utama pada mesin-mesin rotasi. Hal ini dikarenakan bantalan merupakan tempat titik tangkap gaya reaksi akibat adanya berbagai eksitasi. Bantalan yang biasa digunakan pada mesin-mesin rotasi terdiri dari bantalan gelinding dan bantalan luncur. Bantalan luncur terbagi menjadi dua bagian, yaitu bantalan luncur hidrodinamik dan bantalan luncur hidrostatik yang masing-masing memiliki karakteristik dinamik yang berbeda. Bantalan luncur hidrostatik atau biasa disebut external pressurize bearing memiliki ciri khas, yaitu fluida pelumas bertekanan ditembakkan ke dalam bantalan, sehingga poros yang ditumpu terangkat ke posisi tengah bantalan luncur. Karena poros terangkat ke posisi tengah bantalan luncur, maka kontak antar logam tidak terjadi, sehingga keausan bantalan akan berkurang.
Dalam penelitian ini dilakukan perancangan, pembuatan, dan pengujian perangkat uji sistem poros-rotor yang ditumpu oleh bantalan luncur hidrostatik. Perangkat uji ini memiliki bantalan luncur hidrostatik dengan delapan buah recess. Dengan perangkat uji yang baru ini diharapkan dapat diketahui pengaruh tekanan fluida pelumas terhadap ciri getaran yang terjadi pada sistem poros-rotor yang ditumpu oleh bantalan luncur hidrostatik.
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian FRF (Fungsi Respon Frekuensi), pengujian peta spektrum (spectral map), pengujian orbit pada beberapa tingkat kecepatan putar, dan pengujian order track. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa sistem poros-rotor dengan fluida pelumas bertekanan memiliki rasio redaman yang lebih besar dibandingkan sistem poros-rotor tanpa fluida pelumas bertekanan.