Perpustakaan Digital ITB

Cryptocurrency sebagai aset digital yang menjadi salah satu perbincangan ekonomi belakangan ini, khususnya fluktuasi harga Bitcoin. Pasalnya, Bitcoin mengalami peristiwa bubble harga terbesar hampir sepanjang tahun 2017 yang kemudian diikuti crash secara bertahap hingga akhir tahun 2018. Peristiwa ini cukup berdampak pada sejumlah cryptocurrency lainnya. Beberapa faktor fundamental baik internal maupun eksternal memengaruhi fluktuasi harga Bitcoin. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan analisis comovement antara harga Bitcoin terhadap beberapa faktor fundamental dan comovement 10 cryptocurrency terhadap Bitcoin saat peristiwa bubble dan crash terbesar dalam jangka waktu 1 Januari 2017 - 31 Desember 2018 yang diklasifikasikan atas periode bubble dan periode crash. Faktor fundamental internal yang diteliti menggunakan data jumlah transaksi Bitcoin perhari, volume perdagangan, dan hash rate. Sedangkan faktor fundamental eksternal yang diteliti yaitu harga indeks Nasdaq-100, harga komoditas emas dunia, Google Trend, jumlah tweets sosial media Twitter, harga mata uang Euro dan US Dollar. Penelitian ini menggunakan metode wavelet coherence yang diolah menggunakan program MATLAB. Hasil plot kontur wavelet coherence terhadap faktor fundamental internal menunjukkan bahwa Bitcoin terhadap jumlah transaksi per hari yang memiliki comovement tertinggi, sedangkan terhadap faktor fundamental eksternal menunjukkan bahwa Google Trend yang memiliki comovement tertinggi. Faktor eksternal yang memiliki comovement terendah ditunjukkan oleh comovement Bitcoin terhadap harga indeks Nasdaq-100. Selanjutnya pergerakan harga Bitcoin memengaruhi harga dari sejumlah cryptocurrency lainnya secara signifikan. Berdasarkan hasil plot kontur wavelet coherence 10 cryptocurrency terhadap Bitcoin menunjukkan seluruh cryptocurrency berkorelasi positif terhadap Bitcoin, kecuali Tether dengan harga cenderung stabil. Hampir seluruh cryptocurrency mendahului Bitcoin pada periode bubble, dan 5 cryptocurrency didahului Bitcoin pada periode crash. Selanjutnya, dilakukan analisis comovement berdasarkan nilai korelasi untuk lebih komprehensif.