digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TS_PP_IRWANDI_ABSTRAK.pdf
PUBLIC Yoninur Almira

2019_TS_PP_IRWANDI_BAB_1.pdf
PUBLIC Yoninur Almira

2019_TS_PP_IRWANDI_BAB_2.pdf
PUBLIC Yoninur Almira

2019_TS_PP_IRWANDI_BAB_3.pdf
PUBLIC Yoninur Almira

2019_TS_PP_IRWANDI_BAB_4.pdf
PUBLIC Yoninur Almira

2019_TS_PP_IRWANDI_BAB_5.pdf
PUBLIC Yoninur Almira

2019_TS_PP_IRWANDI_BAB_6.pdf
PUBLIC Yoninur Almira


2019_TS_PP_IRWANDI_LAMPIRAN.pdf
PUBLIC Yoninur Almira

Salah satu masalah transportasi di kota Pangkalpinang pada masa sekarang adalah belum optimalnya layanan angkutan umum. Hal ini memicu tingginya ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi dalam melakukan aktifitas transportasi sehari-hari. Dalam menjawab permasalahtersebut, salah satu terobosan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam memberikan layanan publik di sektor transportasi adalah rencana mengoperasikan layanan angkutan umum massal berbasis jalan yaitu rencana pengoperasian layanan bus yang dinamakan Bus System Transit (BST) kota Pangkalpinang. Layanan BST ini rencananya akan dioperasikan secara bertahap per koridor hingga mencapai delapan koridor yang akan melayani seluruh penjuru kota Pangkalpinang. Salah satu koridor yang rencanaya akan dioperasikan pada tahap awal adalah koridor VIII. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seperti apa karakteristik potensi demand/permintaan akan layanan bus BST koridor VIII, faktor-faktor apa saja yang sangat menentukan agar calon pengguna bersedia menggunakan layanan bus BST tersebut kedepan. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif dengan metode analisis data adalah metode cross tabulation analysis atau analisis tabulasi silang. Berdasarkan dari hasil analisis diperoleh hasil bahwa potensi demand calon pengguna layanan bus BST kota Pangkalpinang koridor VIII terdapat 20,56% responden memilih pasti menggunakan, 68,22% mungkinakan menggunakan dan 11,21% dari responden tidak berminat untuk menggunakan layanan bus BST. Beberapa faktor yang mempengaruhi kesediaan para responden untuk menggunakan layanan bus BST antara lain: faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan bulanan, banyaknya transfer moda menuju rute layanan bus BST, aksesibilitas menuju rute bus baik itu aksesibilitas dari tempat tinggal maupun aksesibilitas dari tempat mereka beraktifitas, besaran tarif, waktu tunggu dan dan waktu tempuh layanan bus BST.