digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Berbeda dengan FO dan distro, concept store merupakan sebuah toko ritel yang menawarkan produk dengan gaya hidup tertentu. Saat ini, terdapat beberapa concept store di Kota Bandung yang menawarkan barang atau produk dari beberapa merek yang dikurasi secara ketat untuk merepresentasikan gaya hidup yang mereka tentukan. Oleh karena itu bagi concept store, branding sangat penting karena concept store sangat focus pada suatu gaya hidup dari suatu segmen pasar. Merupakan suatu tantangan bagi concept store untuk membangun branding sesuai dengan suatu gaya hidup dari suatu segmen pasar. HGL House adalah sebuah concept store di Kota Bandung yang berdiri sejak tahun 2008. Selama kiprahnya di dunia fashion, HGL House pernah melakukan rebranding pada tahun 2015. Hal ini memperlihatkan bahwa HGL House cukup serius dalam melakukan branding. Terdapat dua variable yang berkesinambungan didalam branding, yaitu brand personality dan corporate visual identity (CVI). Corporate visual identity adalah ekspresi visual atau desain. Sedangkan brand personality adalah karakter merek yang ingin dicapai. Terdapat kemungkinan corporate visual identity yang dibuat tidak merepresentasikan brand personality yang ditentukan suatu concept store. Dengan HGL House sebagai objek, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian corporate visual identity terhadap brand personality berdasarkan teori unsur grafis dan tanggapan konsumen, serta untuk mengetahui komponen corporate visual identity yang paling mempengaruhi brand personality pada concept store dan mengetahui unsur grafis yang paling mempengaruhi ketertarikan konsumen. Metode dan pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif karena penelitian memberikan keleluasaan pada peneliti untuk melakukan eksplorasi proses, aktivitas, dan peristiwa-peristiwa yang dibatasi dengan rumusan masalah. Dari hasil penelitian, didapati tidak terdapat kesesuaian antara corporate visual identity dan brand personality pada concept store HGL House. Hal tersebut terlihat dari citra yang didapat konsumen saat melihat corporate visual identity berbeda dengan citra yang diharapkan HGL House. Selain itu, didapati juga komponen corporate visual identity yang paling mempengaruhi brand personality adalah iklan dan unsur grafis yang paling mempengaruhi ketertarikan konsumen adalah warna. ii Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi ilmu pengetahuan, juga dapat memberi bantuan bagi pemilik toko dan peneliti yang lain.