Apa yang menjadi pembeda antara satu produk dengan produk yang lainnya sehingga produk memiliki nilai dan keunikannya masing-masing? Semua desain dapat menimbulkan emosi pengguna, setiap produk memiliki emosi yang berbeda-beda, begitu pula dengan produk keramik, terutama produk keramik yang digunakan sehari-hari. Keterikatan emosional pada produk didapatkan dari pengalaman pengguna saat melakukan interaksi dengan produk yang levelnya berbeda. Respon atau pengalaman yang didapat dari interaksi pengguna dengan produk dibagi menjadi dibagi menjadi tiga level yaitu level visceral, behavioral dan reflective.
Dalam penelitian ini dilakukan kegiatan kajian produk keramik jenis mug dalam konteks desain dan emosi dengan pendekatan teori tiga level pemrosesan dari peneliti Donald A. Norman. Studi interaksi atara produk dan pengguna yang dilakukan dibagi menjadi dua bagian yakni kegiatan mengumpulkan data respon pengguna melalui proses wawancara dan kuesioner serta kegiatan deskriptif analisis dari tampilan fisik produk. Dari 6 (enam) mug yang diujikan berada level pengalaman dan tipe kesenangan yang berbeda-beda. Dua jenis mug berada di level behavioral yang tentunya sangat diminati pengguna yang mementingkan kenyamanan dalam penggunaan sehari-hari. Dua mug lainnya berada di level reflective dengan keunikan konsep bentuk dan nilai personal. Sementara dua mug lainnya berada di level visceral dan sama-sama memiliki unsur dekoratif berupa teknik glasir tertentunya menarik minat pengguna pada pandangan pertama. Selain itu dapat diketahui juga bahwa elemen kejutan pada aspek bentuk dan warna produk merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam keterikatan emosional jangka panjang antara pengguna dengan produk.