digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_MOHAMAD_HARRIS_ABSTRAK.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_MOHAMAD_HARRIS_BAB_1.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_MOHAMAD_HARRIS_BAB_2.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_MOHAMAD_HARRIS_BAB_3.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_MOHAMAD_HARRIS_BAB_4.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_MOHAMAD_HARRIS_BAB_5.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_MOHAMAD_HARRIS_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019_TA_PP_MOHAMAD_HARRIS_LAMPIRAN.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Pemerintah memiliki kewajiban pada masyarakat untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan melalui pembangunan di segala bidang. Pembangunan yang baik ditandai dengan terlayaninya seluruh lapisan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Dalam proses pengembangan suatu kota, smart city menjadi salah satu konsep pengembangan kota yang populer. Menjadi kota yang cerdas berarti menggunakan semua teknologi dan sumber daya yang ada secara cerdas dan terkoordinasi untuk mengembangkan pusat kota yang sekaligus terpadu, dapat dihuni, dan berkelanjutan. Namun kecanggihan teknologi yang ada saat ini belum mampu dirasakan oleh setiap lapisan masyarakat. Sehingga diperlukan suatu penilaian yang dapat memerhatikan aspek lain dalam upaya menciptakan pembangunan yang lebih baik. Metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif karena dalam penelitian ini lebih menekankan pada aspek pengukuran secara objektif dengan tujuan untuk mengembangkan model-model matematis menjadi model baru yang lebih sederhana dengan melibatkan variabel-variabel yang berpengaruh dalam pengembangan smart city. Formulasi yang dibuat dalam penelitian ini mampu menunjukkan tingkat kecerdasan suatu kota melalui kualitas pelayanan atau kinerja suatu wilayah. sehingga, suatu wilayah kabupaten pun mampu menyaingi suatu wilayah kota.