digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Scaling atau pengerakan merupakan masalah produksi yang sangat umum ditemukan pada lapangan panas bumi. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi potensi terbentuknya berbagai tipe kerak pada kondisi berbeda. Data yang digunakan adalah data geokimia fluida (air dan gas) beserta temperatur dan tekanan samplingnya, dan laporan geologi pemboran. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu penentuan tipe kerak, perhitungan mineral solubility model (Log(Q/K)) atau Indeks Saturasi dari masing-masing mineral, dan analisa sensitivitas serta rekomendasi strategi produksi. Penentuan tipe kerak dilakukan dengan mempelajari jenis alterasi yang telah terbentuk pada area NIL dan sekitarnya, sebagai petunjuk untuk memprediksi tipe kerak yang memiliki potensi untuk terbentuk. Selanjutnya, dilakukan pemodelan solubilitas mineral sesuai dengan tipe kerak berpotensi untuk melihat saturasinya pada fluida produksi dengan menggunakan program WATCH. Analisa sensitivitas kemudian dilakukan dengan menggunakan parameter berupa temperatur, degassing coefficient, derajat keasaman (pH), dan laju alir massa. Berdasarkan analisa dengan metode diatas, tipe kerak yang berpotensi untuk terbentuk adalah silika (SiO2), kalsit (CaCO3), anhidrit (CaSO4), talk (Mg3Si4O10(OH)), dan sulfida (FeS dan FeS2). Fluida dinilai aman untuk diproduksikan pada temperatur 160–240°C dengan pH 4-5,4. Degassing coefficient (merepresentasikan tekanan) hanya berpengaruh pada kerak bertipe sulfida, kalsit dan talk. Rendahnya degassing coefficient meningkatkan temperatur saturasi pada kerak pirit dan talk, sementara temperatur saturasi menjadi menurun pada kerak kalsit. Perubahan laju alir massa terlihat tidak memberikan efek terhadap pengerakan secara kimiawi. Dengan menggunakan landaian temperatur sepanjang sumur T-C, maka kerak yang akan muncul adalah kerak kalsedon, kerak kuarsa, dan kerak talk. Akibat keterbatasan data dan karena umur produksi yang relatif muda, untuk kajian lebih lanjut disarankan untuk menggunkan data berkala (data monitoring) dan melengkapi analit data geokimia fluida dengan Timbal (Pb), Seng (Zn) dan Antimon (Sb).