digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2019_TA_PP_ALDIA_FAULINASARI_KARMAPUTERI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_ALDIA_FAULINASARI_KARMAPUTERI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_ALDIA_FAULINASARI_KARMAPUTERI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_ALDIA_FAULINASARI_KARMAPUTERI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_ALDIA_FAULINASARI_KARMAPUTERI_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_ALDIA_FAULINASARI_KARMAPUTERI_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan


Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang telah menginfeksi hampir sepertiga penduduk dunia. Indonesia sendiri menduduki peringkat keempat negara dengan jumlah penderita tuberkulosis terbanyak. Kecamatan Bojongloa Kidul merupakan salah satu daerah di Kota Bandung dengan jumlah penderita tuberkulosis yang cukup banyak. Salah satu faktor yang berperan dalam penyebaran bakteri tuberkulosis adalah sanitasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai faktor-faktor lingkungan yaitu pencahayaan, kelembapan, ACH, luas ventilasi, serta kepadatan hunian dengan standar serta menentukan pengaruh masing-masing faktor tersebut dengan kejadian tuberkulosis dalam suatu hunian. Penelitian ini merupakan penelitian dengan model case control (kasus kendali). Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 60 responden yang terdiri dari 30 kasus dan 30 kontrol. Pengambilan data yang dilakukan di Kecamatan Bojongloa Kidul Bandung ini terdiri dari pengukuran faktor-faktor lingkungan, wawancara, dan observasi. Data tersebut dianalisis dengan uji chi square, menghitung Odds Ratio (OR), dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perhitungan statistik yang signifikan hanya pada faktor kepadatan hunian, sedangkan pada faktor lain tidak signifikan. Nilai odds ratio pencahayaan 2,786, kelembapan 1,75, ACH 1,643, luas ventilasi 2,615, dan kepadatan hunian 3,143. Koefisien korelasi faktor lingkungan yang tidak memenuhi standar dengan kasus tuberkulosis untuk pencahayaan adalah 0,202, kelembapan 0,136, ACH 0,111, luas ventilasi 0,235, dan untuk faktor kepadatan hunian adalah 0,272. Nilai-nilai koefisien korelasi yang lebih mendekati 0 daripada 1 ini menunjukkan bahwa seluruh faktor lingkungan dengan kasus tuberkulosis memiliki hubungan yang lemah. Persamaan regresi yang diperoleh adalah y (kasus tuberkulosis) = 0,04 + 0,173 (pencahayaan) + 0,208 (kelembapan) – 0,007 (ACH) + 0,282 (luas ventilasi) + 0,22 (kepadatan hunian).