Saat ini penelitian bintang variabel di Indonesia masih belum terlalu populer,
karena hanya observatorium Bosscha (disingkat OB) saja yang berkontribusi
dalam pengamatan bintang variabel, Walaupun sebenarnya sudah banyak
observatorium lain yang telah dibangun di Indonesia. Sebagian besar
penelitian yang dilakukan oleh observatorium selain OB masih terfokus
kepada rukyatul hilal, dan pengukuran kecerlangan langit dengan SQM.
Tercatat terdapat 6 observatorium berbasis sekolah dan 4 observatorium
berbasis universitas yang dilengkapi teleskop, detektor dan instrumen
lainnya.
Pada kenyataannya, ketersediaan instrumen dan peralatan yang dimiliki oleh
observatorium swasta di Indonesia sangatlah mendukung untuk dilakukan
kegiatan pengamatan lain yaitu fotometri bintang variabel. Hanya saja
menurut pengelola beberapa observatorium belum dapat mengoptimalkan
peralatan yang ada untuk penelitian fotometri bintang variabel karena
terdapat beberapa faktor kendala, di antaranya adalah kurangnya kemampuan
mengoptimalkan instrumen yang ada untuk penelitian bintang variabel, juga
belum adanya pengetahuan yang dapat membantu untuk menjelaskan tentang
bintang variabel baik secara teori maupun pengamatan.
Pengamatan bintang variabel sendiri difokuskan pada bintang variabel
dengan periode pendek dimana dengan periode pendek tidak membutuhkan
memori yang besar dan tidak rumit dalam pengolahannya. Tehnik fotometri
yang digunakan adalah fotometri diferensial. Sementara pengolahannya ini
sendiri menggunakan piranti lunak yang umum tersedia bagi para astronom
dan observatorium swasta di Indonesia di antaranya adalah perangkat IRIS,
Software Stellarium dan software digiCamControl. Tehnik pengambilan data
dan hasil pengolahan data dalam tesis ini diharapkan dapat menjadi rujukan
untuk memperkaya khazanah penelitian di observatorium swasta di
Indonesia.