digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_WIDIANA_MUTYASARI_1-COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_WIDIANA_MUTYASARI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_WIDIANA_MUTYASARI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_WIDIANA_MUTYASARI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_WIDIANA_MUTYASARI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_WIDIANA_MUTYASARI_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan


Plastik dikenal sebagai material yang bersifat elastis, kuat, tahan korosi, murah, dan banyak keuntungan lain. Penggunaan plastik kini banyak menjadi perhatian karena keberadaan plastik yang sulit terdegradasi. Beberapa studi menunjukkan bahwa penambahan plastik jenis PE, PP, dan PS sebagai pelapis agregat untuk aspal terbukti menambah kekuatan dan kinerja konstruksi aspal. Plastik memiliki sifat yang kuat dan relatif tahan terhadap air, sehingga pada penelitian kali ini akan digunakan material plastik berupa bijih plastik HDPE, sebagai bahan campuran agregat pasir untuk digunakan sebagai paving block untuk mengetahui apakah akan terjadi peningkatan kualitas paving block. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama dilakukan pengujian karakter bijih plastik, meliputi karakter fisik dan termal. Tahap kedua adalah proses pencetakan dengan ukuran benda uji 5x5x5 cm. Perbandingan semen dan agregat ditentukan sebesar 1:2, 1:3, dan 1:4 dengan variasi persentase bijih plastik 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Kemudian tahap ketiga adalah uji produk dengan parameter kuat tekan, absorpsi, durabilitas, dan skid resistance. Hasil uji kuat tekan menunjukkan bahwa benda uji tidak ada yang memenuhi mutu A maupun B yaitu untuk penggunaan jalan raya dan pelataran parkir. Campuran mortar menggunakan bijih plastik hanya mampu memenuhi parameter kuat tekan paving block mutu C dan D berdasarkan SNI 03-0691-1996, namun tidak ada parameter absorpsi yang terpenuhi. Beberapa di antaranya tidak layak dijadikan paving block dan hanya dapat dijadikan batako dengan mutu I dan II berdasarkan SNI 03-2113-2000. Hasil uji durabilitas pada serangkaian benda uji memenuhi standar ASTM D4843-88 R04, yaitu pengurangan berat tidak lebih dari 30%. Berdasarkan nilai Skid Resistance yang dianjurkan TRL (Transport Ressearch and Laboratory- UK), paving block dengan campuran bijih plastik tidak layak untuk digunakan sebagai perkerasan jalan yang dilalui kendaraan karena nilainya hampir semua dibawah 45 yang berarti licin. Namun masih dapat digunakan untuk pejalan kaki menurut Greater London Council dengan kualitas „sedang atau cukup?. Jadi dapat disimpulkan, pencampuran bijih plastik HDPE sebagai bahan campuran agregat pasir malah menurunkan kualitas paving block.