digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak_(Deti_Sulasiah-25716002).pdf
Terbatas Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Tingginya laju urbanisasi penduduk dari desa ke kota menyebabkan banyak berdirinya permukiman kumuh di wilayah perkotaan yang memiliki karakteristik; populasi padat, tidak layak huni, serta air limbah dan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Dengan ditetapkannya RPJMN Nasional tahun 2019 yang memiliki target 100% akses sanitasi dan hilangnya permukiman kumuh, menempatkan pemerintah Indonesia untuk melakukan berbagai upaya dalam pemenuhan target tersebut. Program perubahan visual, yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang di Kampung Wonosari, merupakan salah satu program yang bertujuan sebagai upaya penanganan permukiman kumuh dan juga diharapkan dapat memberikan pengaruh positif pada perilaku sanitasi masyarakat di permukiman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh program perubahan visual terhadap perubahan perilaku sanitasi pada masyarakat Kampung Wonosari Semarang. Identifikasi dilakukan dengan cara mengukur intensi masyarakat untuk melakukan perubahan perilaku sanitasi pengelolaan air limbah dan sampah. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner yang dirancang berdasarkan Theory of planned behavior dengan fokus utama pengukuran pada variabel perceived behavior control dengan indikator yang dikembangkan berdasarkan kegiatan-kegiatan yang terdapat pada program perubahan visual. Data diperoleh dari 270 responden dan dianalisis menggunakan analisis jalur (path analysis). Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa program perubahan visual memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 pada intensi pengelolaan air limbah dan sampah, yang artinya memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap intensi pengelolaan air limbah dan sampah. Program perubahan visual juga memiliki koefisien jalur terbesar, yaitu 0,298 untuk pengelolaan air limbah dan 0,355 untuk pengelolan sampah, yang artinya bahwa program tersebut merupakan jalur yang paling efektif dalam mempengaruhi masyarakat sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif strategi untuk mempercepat dan meningkatkan terjadinya perubahan perilaku masyarakat permukiman kumuh untuk melakukan pengelolaan air limbah dan sampah.