digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2019_TA_PP_BAGAS_KURNIAJATI_1-COVER.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_BAGAS_KURNIAJATI_1-BAB1.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_BAGAS_KURNIAJATI_1-BAB2.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_BAGAS_KURNIAJATI_1-BAB3.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_BAGAS_KURNIAJATI_1-BAB4.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_BAGAS_KURNIAJATI_1-BAB5.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_BAGAS_KURNIAJATI_1-LAMPIRAN.pdf
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan


Gunung Sinabung terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara dengan ketinggian puncaknya mencapai 2460 m dpl. Sejak erupsi pada tahun 2010, Gunung Sinabung yang awalnya merupakan gunung api tipe B berubah menjadi tipe A. Variasi kecepatan gelombang seismik dan persebaran hiposenter gempa dapat ditentukan dengan menggunakan metode Local Earthquake Tomography (LET) yang dapat menggambarkan struktur bawah permukaan dengan baik. Sebanyak 1108 gempa VT-A yang didapatkan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari 1 Juli hingga 30 September 2013 digunakan dalan penelitian ini. Korelasi silang gelombang dilakukan sebagai masukkan untuk melakukan relokasi hiposenter. Relokasi hiposenter dilakukan dengan metode double-differnce untuk mendapatkan koordinat hiposenter yang lebih presisi. Pembaruan model kecepatan awal 1-D gelombang P dan gelombang S dilakukan untuk dijadikan input LET untuk mendapatkan struktur 3-D Vp, Vs, dan Vp/Vs. Hasil tomografi menunjukan adanya kontras kecepatan absolut pada kedalaman sekitar 2 km, yang kemungkinan berhubungan dengan adanya batas antara lapisan sedimen dengan tubuh batuan beku. Anomali Vp, Vs, dan rasio Vp/Vs rendah pada kedalaman 2 km yang kemungkinan berkaitan dengan adanya material panas beserta gas.. Anomali Vp, dan Vs rendah serta rasio Vp/Vs tinggi pada kedalaman 2 km disebelah barat Gunung Sinabung kemungkinan berkaitan dengan adanya magma yang berasal dari barat daya. Anomali Vp, Vs, dan rasio Vp/Vs tinggi ditemukan di kedalaman sekitar 2-3 km yang kemungkinan berkaitan dengan adanya tubuh batuan beku. Anomali Vp, dan Vs tinggi serta rasio Vp/Vs rendah ditemukan di sebelah utara Gunung Sinabung, yang kemungkinan berkaitan dengan adanya zona pengeringan mineral. Anomali kecepatan rendah dilihat dari penempang horizontal kedalaman 1 km yang melintang dari timur laut ke barat daya kemungkinan berkaitan dengan zona rekahan yang berhubungan dengan adanya sesar geser mengiri Gunung Sinabung