Anggrek Phalaenopsis violacea H.Witte di Indonesia cukup diminati karena warna yang cerah dan menarik serta aroma yang harum, akan tetapi pada umumnya perbanyakannya masih menggunakan biji, sehingga diperlukan waktu yang lebih lama untuk memperoleh bibit anggrek. Salah upaya yang dilakukan dalam perbanyakan anggrek P. violacea H.Witte secara in vitro melalui embriogenesis somatik yang akan menghasilkan plb (protocorm like bodies) agar dapat menghasilkan tanaman baru dengan jumlah yang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi zat pengatur tumbuh NAA ( Naphtalene Acetic Acid) dan BAP (Benzyl Adenine Purine) yang sesuai untuk induksi embrio somatik pada anggrek P. violacea H.Witte dan mengetahui struktur anatomi plb yang terbentuk. Eksplan yang digunakan adalah daun dan akar dari planlet hasil kultur biji in vitro anggrek P. violaceae. Medium yang digunakan adalah ½ MS dengan penambahan berbagai macam kombinasi zat pengatur tumbuh NAA dan BAP. Plb yang terbentuk kemudian dianalisis menggunakan metode parafin dan histokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa plb dan tunas dapat terinduksi dengan rata-rata tertinggi pada kombinasi medium D (½ MS + sukrosa 0,5% + NAA 0,5 ppm + BAP 20 ppm + arang aktif 0,1% ) dengan jumlah rata-rata plb 15,47 ± 3,28 pada eksplan akar dan 16,20 ± 4,74 pada eksplan daun. Tunas yang terbentuk pada eksplan akar dengan jumlah rata – rata 14,83 ± 5,11 dan eksplan daun dengan jumlah rata – rata 14,58 ± 7,12. Hasil pengamatan sayatan embrio somatik yang terbentuk pada anggrek P. violacea H.Witte menunjukkan bahwa plb memiliki sel-sel yang embriogenik dan teramati tahapan perkembangan fase globular dan jantung. Uji histokimia menunjukkan inti sel yang terwarnai lebih kuat pada uji feulgen dan kompleks warna ungu pada uji ninhidrin. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah pembentukan embrio somatik pada anggrek P. violacea H.Witte yang optimum untuk induksi embrio somatik adalah kombinasi medium D (½ MS + sukrosa 0,5% + NAA 0,5 ppm + BAP 20 ppm + arang aktif 0,1%) dan plb yang terbentuk pada anggrek P. violacea H.Witte memiliki sel-sel yang embriogenik.