Analisis tracer breakthrough merupakan metode yang dapat menunjukkan adanya
koneksi antara sumur injeksi dan sumur produksi untuk mengetahui karakteristik
permeabilitas antara sumur produksi dan sumur injeksi. Analisis tracer
breakthrough pada daerah penelitian menunjukkan adanya konektivitas yang tinggi
antara sumur injeksi MBE-5 pada bagian utara dan sumur produksi WWT-2 bagian
selatan dengan jarak yang jauh mengindikasikan bahwa terdapat kontrol
permeabilitas yang besar antara kedua sumur tersebut. Berdasarkan rumusan
masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis
permeabilitas yang mengontrol konektivitas antarsumur pada daerah penelitian.
Daerah penelitian berada pada Lapangan Panas Bumi Wayang Windu, Kecamatan
Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dimulai
dengan melakukan analisis penentuan jumlah sistem berdasarkan kajian
volkanostratigrafi, kajian gaya berat dan kajian geokimia. Apabila terdiri dari satu
sistem, maka permeabilitas utama yang mengontrol konektivitas antara sumur
injeksi MBE-5 dan sumur produksi WWT-2 adalah permeabilitas primer. Namun,
apabila terdiri dari dua sistem, maka pengontrol utama konektivitas antarsumur
tersebut adalah permeabilitas sekunder akibat proses tektonik. Tahapan selanjutnya
adalah analisis tracer trititum berdasarkan kurva breakthrough sumur produksi.
Sumur produksi yang memiliki tracer breakthrough dengan konsentrasi tritium
tinggi, waktu yang cepat dan jarak yang jauh dari sumur injeksi diinterpretasikan
akibat pengaruh struktur sesar. Sesar yang diperoleh dari analisis tracer diintegrasi
dengan struktur sesar bawah permukaan tervalidasi. Hasil integrasi data tersebut
adalah kualifikasi struktur bawah permukaan terpetakan dan tidak terpetakan pada
daerah penelitian.
Berdasarkan analisis di atas, Lapangan Panas Bumi Wayang Windu terdiri dari dua
sistem panas bumi, yaitu sistem panas bumi bagian utara dan bagian selatan.
Konekvitas antara sumur injeksi MBE-5 dan sumur produksi WWT-2 diperkirakan
dikontrol oleh struktur sesar dalam yang berperan sebagai jalur permeabilitas
antarsumur tersebut.